Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 12 Juni 2013 -
Baca: 2 Raja-Raja 21:1-18
"Ia melakukan apa yang jahat di mata TUHAN, sesuai dengan perbuatan keji
bangsa-bangsa yang telah dihalau TUHAN dari depan orang Israel." 2 Raja-Raja 21:2
Manasye adalah raja Yehuda. Ia naik takhta ketika masih sangat belia, "...berumur dua belas tahun pada waktu ia menjadi raja dan lima puluh lima tahun lamanya ia memerintah di Yerusalem." (ayat 1). Namanya pun tercatat sebagai raja yang memerintah paling lama dalam sejarah di kerajaan Yehuda.
Manasye menjabat raja menggantikan ayahnya, Hizkia. Raja Hizkia memiliki reputasi yang sangat baik dan namanya akan selalu dikenang oleh generasi-generasi berikutnya karena "Ia melakukan apa yang benar di mata TUHAN, tepat seperti yang dilakukan Daud, bapa leluhurnya. Ia percaya kepada TUHAN, Allah Israel, dan di antara semua raja-raja
Yehuda, baik yang sesudah dia maupun yang sebelumnya, tidak ada lagi
yang sama seperti dia. Ia berpaut kepada TUHAN, tidak menyimpang dari pada mengikuti Dia dan ia
berpegang pada perintah-perintah TUHAN yang telah diperintahkan-Nya
kepada Musa." (2 Raja-Raja 18:3, 5, 6). Tapi sangat disayangkan, Manasye selaku suksesor (penerus tongkat estafet kepemimpinan) tidak dapat menjaga nama baik ayahnya, bahkan reputasi baik Hizkia tercoreng oleh perilaku buruk Manasye.
Perbuatan Manasye sangat bertolak belakang dengan apa yang telah dilakukan ayahnya. Segala hal yang telah dimusnahkan oleh Hizkia, yang merupakan kekejian bagi Tuhan, justru dibangun dan dipulihkan kembali oleh Manasye. Inilah yang dilakukannya: membangun kembali bukit-bukit pengorbanan, membangun mezbah untuk Baal, membuat patung Asyera dan sujud menyembahnya, "Bahkan, ia mempersembahkan anaknya sebagai korban dalam api, melakukan
ramal dan telaah, dan menghubungi para pemanggil arwah dan para
pemanggil roh peramal. Ia melakukan banyak yang jahat di mata TUHAN,
sehingga ia menimbulkan sakit hati-Nya." (2 Raja-Raja 21:6). Sebagai anak seharusnya ia meneladani karakter ayahnya, karena ayahnya adalah orang yang takut akan Tuhan dan menjadi berkat bagi bangsanya, sementara Manasye malah menjadi batu sandungan dan membawa bangsanya kepada penyembahan berhala, dan "...melakukan yang jahat lebih dari pada bangsa-bangsa yang telah dipunahkan TUHAN dari hadapan orang Israel." (2 Raja-Raja 21:9). (Bersambung)
No comments:
Post a Comment