Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 23 Februari 2020
Baca: Markus 12:41-44
"Sebab mereka semua memberi dari kelimpahannya, tetapi janda
ini memberi dari kekurangannya, semua yang ada padanya, yaitu seluruh
nafkahnya." Markus 12:44
Tuhan mengetahui setiap persembahan umat-Nya: besar atau kecil, banyak atau sedikit, sekalipun orang lain tidak mengetahuinya. Terlebih-lebih motivasi orang dalam memberi persembahan, Tuhan tahu secara persis (1 Tawarikh 28:9). Banyak terjadi justru orang-orang yang ekonominya lemah dan hidup dalam kekuranganlah yang terbeban untuk memberi/mendukung pekerjaan Tuhan. Mereka memberi persembahan dari kekurangannya, seperti "...seorang janda yang miskin dan ia memasukkan dua peser, yaitu satu duit." (Markus 12:42). Peser adalah mata uang tembaga Yahudi yang paling kecil, sama dengan setengah duit. Persembahan janda miskin ini menjadi perhatian Kristus karena Dia melihat betapa besar pengorbanan wanita itu, sebab ia memberi dari kekurangannya, semua yang ada padanya, yaitu seluruh nafkahnya ia berikan (ayat nas).
Pada waktu itu ada banyak orang memberikan persembahan, bahkan murid-murid Tuhan melihat ada orang-orang yang memberikan persembahan dalam jumlah yang besar, tapi mata Tuhan justru tertuju kepada persembahan seorang janda miskin tersebut. Ini menunjukkan bahwa penilaian Tuhan itu berbeda dengan penilaian manusia. Bagi orang-orang yang kaya tentunya tidak terlalu sulit untuk memberikan persembahan, berapa pun jumlahnya. Namun kenyataannya tidak sedikit orang kaya yang justru enggan dan berat hati untuk menyisihkan sedikit uang dari perbendaharaan hartanya, kecuali bila persembahan tersebut membawa keuntungan bagi dirinya atau reputasinya. Adalah sangat mudah memberikan bantuan atau persembahan bila pemberian tersebut dilihat oleh orang lain, apalagi bila disiarkan, diliput atau diumumkan lewat media.
Lain halnya dengan orang miskin yang justru memberi dengan sembunyi-sembunyi karena merasa persembahannya sangat sedikit dan tidak berarti, namun mereka memberi dengan hati yang tulus dan rela. "Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya, jangan
dengan sedih hati atau karena paksaan, sebab Allah mengasihi orang yang
memberi dengan sukacita." (2 Korintus 9:7).
Tuhan tidak melihat seberapa besar persembahan kita, tapi Dia melihat motivasi hati kita saat memberi.
Terima kasih Bapa atas berkatMu hari ini. Jadikanku sukacita selalu dalam memberi. Amin.
ReplyDeletePuji Tuhan amen
ReplyDeleteAmin..πTerima kasih Tuhan Yesus Kristus atas firman-Mu yg terus mengajarkan kami agar sikap dan perbuatan tetap berada dalam kehendak Bapa di sorga.π’π¨π©π§
ReplyDeleteAmin
ReplyDeleteThanks Lord
ReplyDeleteTerus perbaharui motivasi diri dalam memberi. Praise the Lord. Amin
ReplyDeleteAmin....
ReplyDeleteAmin Puji Tuhan π
ReplyDeleteAmpunilah kami ya Tuhan krn kami masih sangat kurang dalam memberi... πππ
Amin.. terima kasih buat renungan hari ini sangat memberkati
ReplyDelete