Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 24 Maret 2018
Baca: Yosua 18:1-10
"Berapa lama lagi kamu bermalas-malas, sehingga tidak pergi menduduki
negeri yang telah diberikan kepadamu oleh TUHAN, Allah nenek moyangmu?" Yosua 18:3
Ayat nas di atas adalah teguran Yosua terhadap tujuh suku di antara orang Israel yang belum mendapat bagian milik pusaka. Padahal tanah Kanaan sudah diberikan Tuhan bagi mereka. Berkat telah Tuhan sediakan bagi kita, tapi dari pihak kita juga harus ada usaha atau tindakan untuk meraihnya, jika tidak, maka berkat itu tidak akan pernah kita miliki.
Di dalam diri setiap orang percaya pada hakikatnya ada maksud dan tujuan Ilahi, di mana Tuhan mempercayakan masing-masing kita sebuah tanggung jawab. Artinya bahwa hidup ini adalah sebuah pertanggungjawaban, segala sesuatu yang sudah dipercayakan Tuhan pada saatnya harus kita pertanggungjawabkan di hadapan Dia. Alkitab menggambarkan hal itu dalam perumpamaan tentang talenta (Matius 25:14-30). Ada yang diberi lima talenta, dua talenta dan satu talenta, dan itu menurut kesanggupannya. Ketika hamba yang lain bekerja dan menjalankan uang yang dipercayakan oleh tuannya dengan giat, si hamba yang menerima satu talenta justru "...pergi dan menggali lobang di dalam tanah lalu menyembunyikan uang tuannya." (Matius 25:18). Terhadap hamba yang giat bekerja berkatalah si tuan: "Dan campakkanlah hamba yang tidak berguna itu ke dalam
kegelapan yang paling gelap. Di sanalah akan terdapat ratap dan kertak
gigi." (Matius 25:30).
Orang yang malas sampai kapan pun takkan pernah bisa mencapai target yang Tuhan kehendaki, karena ia tidak mengoptimalkan potensi yang telah Tuhan berikan. Dalam kekekalan nanti orang-orang yang malas selama hidup di dunia akan mengalami kerugian yang tidakternilai. Jadi sesungguhnya mals itu adalah suatu pelanggaran terhadap firman Tuhan, karena pada hakikatnya orang yang malas adalah orang yang telah meremehkan dan tidak menghargai potensi yang Tuhan telah taruh dalam dirinya. Bisa dikatakan orang yang malas adalah orang yang telah merusak rancangan Tuhan sehingga tidak tergenapai dalam hidupnya. Mana yang Saudara pilih? "Pilihan-pilihan kitalah yang menunjukkan siapa diri kita sebenarnya." (JK Rowling).
"Orang yang bermalas-malas dalam pekerjaannya sudah menjadi saudara dari si perusak." Amsal 18:9
No comments:
Post a Comment