Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 25 Maret 2018
Baca: Galatia 6:1-10
"Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan." Galatia 6:7a
Tuhan yang kita sembah adalah Tuhan yang tak mengenal kata kompromi. Karena itu firman-Nya memperingatkan dengan keras: "Barangsiapa yang berbuat jahat, biarlah ia terus berbuat jahat;
barangsiapa yang cemar, biarlah ia terus cemar; dan barangsiapa yang
benar, biarlah ia terus berbuat kebenaran; barangsiapa yang kudus,
biarlah ia terus menguduskan dirinya!" (Wahyu 22:11). Dengan kata lain Tuhan adalah Pribadi yang tidak dapat dipermainkan oleh siapa pun. "...apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya." (Galatia 6:7b). Kalau manusia saja tidak ingin dirinya dipermainkan oleh sesamanya, apalagi Tuhan. Mungkin banyak di antara kita yang bertanya dalam hati: "Bagaimana mungkin aku mempermainkan Tuhan?" Faktanya? Seringkali tanpa sadar kita sudah dan terlalu sering mempermainkan Tuhan.
Bukti nyata bahwa kita sering mempermainkan Tuhan adalah kita masih sering melakukan pelanggaran atau dosa. Ada orang yang menyadari akan kesalahannya lalu segera minta ampun kepada Tuhan, seperti yang dilakukan Daud (Mazmur 51). Tuhan panjang sabar dan berlimpah kasih setia, sehingga ketika kita mengakui dosa-dosa kita dihadapan-Nya Dia pasti akan mengampuni dan menyucikan kita (1 Yohanes 1:9). Tetapi ada orang yang secara sengaja mempermainkan Tuhan: sudah tahu kebenaran tapi secara sengaja berbuat dosa; sudah tahu dosa dan bisa menolak dosa tetapi memilih untuk tetap berbuat dosa, tetap melanggar firman Tuhan. Orang seperti inilah yang telah mempermainkan Tuhan dan jelas tidak akan ada pengampunan baginya. "Sebab jika kita sengaja berbuat dosa, sesudah memperoleh pengetahuan
tentang kebenaran, maka tidak ada lagi korban untuk menghapus dosa itu." (Ibrani 10:26).
Kita juga disebut sedang mempermainkan Tuhan yaitu ketika kita menduakan Tuhan. Sudah percaya Tuhan tetapi pada saat yang bersamaan kita masih percaya kepada ilah lain (berhala, dukun, paranormal, feng shui, horoskop). Perbuatan semacam ini membangkitkan cemburu dan sakit hati Tuhan. "Mereka membangkitkan cemburu-Nya dengan allah asing, mereka menimbulkan sakit hati-Nya dengan dewa kekejian," (Ulangan 32:16). Ini adalah kekejian dan kejahatan besar di mata Tuhan!
Hukuman sudah tersedia bagi orang-orang yang mempermainkan Tuhan!
Tuhan maha kasih, Dia akan mengampuni dosa pelanggaran kita kalau kita dengan jujur mengaku perbuatan kita dan menyesalinya. Dengan rutin membaca saat teduh kita semakin dikuatkan dan berusaha utk selalu menyenangkan hati Tuhan.. Makasih utk renungannya yg senantiasa menguatkan
ReplyDeleteTrimakasih Tuhan atas renungan harian, krn slalu mmbuat hati smakin percaya & mengaldalkan Tuhan dlm kehidupan keluarga kami tiap2 hari. Amin
ReplyDeleteHarus di baptis di dalam nama Tuhan Yesus..(Kisah 19:1-6) (Kisah 2:38)
ReplyDelete