Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 17 November 2016
Baca: Ayub 20:1-29
"Sungguhpun kejahatan manis rasanya di dalam mulutnya, sekalipun ia menyembunyikannya di bawah lidahnya, ...namun berubah juga makanannya di dalam perutnya, menjadi bisa ular tedung di dalamnya." Ayub 20:12, 14
Ada istilah-istilah dalam Alkitab yang mendefinisikan kata dosa: hatta (bahasa Ibrani) artinya: jatuh dan mengurangi standar dari Tuhan yang suci; hamartia (bahasa Yunani) berarti: kehilangan, meleset dari target atau sasaran yang ditetapkan. Dosa pada hakekatnya hanya akan mendatangkan malapetaka dan menuntun seseorang kepada kebinasaan kekal, "Sebab upah dosa ialah maut;" (Roma 6:23).
Meski tahu akibat dosa adalah maut tapi masih banyak orang yang demikian terikat dengan dosa, bahkan enggan melepaskan dan meninggalkannya. Mengapa? Karena mereka telah merasakan manis dan nikmatnya dosa, sebab dosa seringkali hadir dalam bentuk yang indah dan menyenangkan, memberi kepuasan dan kenikmatan walaupun itu adalah sebuah jebakan yang mematikan. Mereka tidak menyadari bahwa dosa itu seperti racun jahat yang menyebar ke seluruh aspek kehidupan orang yang melakukannya. Racun biasanya tidak seketika itu mematikan, tapi membutuhkan waktu untuk menyebar terlebih dahulu hingga akhirnya membunuh. Begitu pula dosa, membutuhkan waktu hingga orang merasakan dampaknya. Dampak mendasar dari ikatan dosa adalah ketidaktenangan dalam menjalani hidup, karena sukacita dan damai sejahtera telah lenyap dari hati, yang ada hanyalah kegelisahan setiap saat. "Pada waktu pagi engkau akan berkata: Ah, kalau malam sekarang! dan pada
waktu malam engkau akan berkata: Ah, kalau pagi sekarang! karena kejut
memenuhi hatimu, dan karena apa yang dilihat matamu." (Ulangan 28:67).
Jangan pernah kompromi dengan dosa sebab hal itu adalah kejijikan di mata Tuhan: "Janganlah hendaknya kamu melakukan kejijikan yang Aku benci ini!" (Yeremia 44:4). Dosa inilah yang akhirnya menjadi jurang pemisah hubungan kita dengan Allah, "tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala
kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu,
sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu." (Yesaya 59:2).
Berhentilah berbuat dosa jika tidak ingin menanggung akibat yang mengerikan!
No comments:
Post a Comment