Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 14 November 2014
Baca: Mazmur 116:1-19
"Bagaimana akan kubalas kepada TUHAN segala kebajikan-Nya kepadaku?" Mazmur 116:12
Sebelum memasuki hari baru ini mari renungkan sejenak kebaikan dan kemurahan Tuhan dalam hidup Saudara: berapa kali Tuhan menolong Saudara? Berapa kali Tuhan menyembuhkan Saudara? Berapa kali Saudara jatuh tetapi tangan Tuhan menopang Saudara? Berapa kali Tuhan menjawab doa-doa Saudara? Jawabnya: tak terhitung. Sampai kapan pun kita tidak akan sanggup menghitung kebaikan dan kesetiaan Tuhan yang terjadi di sepanjang perjalanan hidup kita, seperti lagu 'Kasih Tuhan' yang dinyanyikan oleh Maria Shandy: "Bagaikan langit yang membentang begitu luas kasih Tuhan, tiada terhitung pertolongan-Mu dalam hidupku. Bagaikan dalamnya samudra begitu dalam kasih Tuhan, tiada terhitung kesetiaan-Mu dalam hidupku."
Setelah mengalami begitu banyak kebaikan dan kemurahan Tuhan, adakah dalam hati kita timbul pertanyaan: "Bagaimana akan kubalas kepada TUHAN segala kebajikan-Nya kepadaku?" (ayat nas). Cukupkah kita mengucap syukur kepada Tuhan lewat bibir atau ucapan saja, tanpa melakukan sesuatu sebagai wujud respons kita atas kebaikan-Nya? Rasul Paulus menasihatkan, "Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus," (Filipi 2:5). Apa yang ada di dalam pikiran Tuhan Yesus? Pikiran Tuhan Yesus dipenuhi oleh keinginan dan kerinduan-Nya untuk senantiasa menyenangkan hati Bapa. Tuhan Yesus menyenangkan hati Bapa melalui ketaatan-Nya melakukan kehendak Bapa. Tuhan Yesus berkata, "Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya." (Yohanes 4:34). Karena itu, "...dalam keadaan sebagai manusia, Ia (Yesus) telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib." (Filipi 2:8). Bukti nyata ketaatan Tuhan Yesus adalah Ia rela memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang melalui kematian-Nya di atas kayu salib.
Hati Tuhan akan disenangkan apabila kita menaati firman-Nya dengan sepenuh hati. Ketika kita taat artinya kita mengasihi Tuhan, "Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku." (Yohanes 14:15).
Sudahkah kita membalas kebaikan Tuhan melalui ketaatan kita?
No comments:
Post a Comment