Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 15 Oktober 2014
Baca: Yakobus 1:19-27
"Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja;" Yakobus 1:22
Renungan hari ini menasihati dan mengingatkan kita supaya menjadi anak-anak Tuhan yang taat. Taat artinya menjadi pelaku firman. Mengapa? Karena ketaatan adalah syarat untuk mengalami berkat Tuhan. Semua orang percaya pasti tahu kebenaran ini, tapi dalam prakteknya kita sulit sekali melakukan apa yang diminta Tuhan. Di sisi lain kita menuntut Tuhan untuk memberkati hidup kita. Pemazmur menyatakan, "Sebab Engkaulah yang memberkati orang benar, ya TUHAN; Engkau memagari dia dengan anugerah-Mu seperti perisai." (Mazmur 5:13). Salomo pun turut menulis, "Berkat ada di atas kepala orang benar," (Amsal 10:6). Orang benar adalah orang yang hidup tidak bercela, yang melakukan firman Tuhan dalam hidupnya.
Untuk menjadi pelaku firman diperlukan tindakan iman yang nyata dalam kehidupan kita, sebab berkat itu sudah disediakan Tuhan, sedangkan bagian kita adalah mengambil berkat tersebut. Maukah kita melangkah untuk mengambil berkat itu atau tidak? Selama kita diam saja dan tidak mau melangkah, sampai kapan pun kita tidak akan mendapatkan berkat yang sudah tersedia di depan mata itu. Melangkah berarti mau melakukan apa yang diperintahkan Tuhan. Contoh: Alkitab menasihati kita untuk tidak menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah (baca Ibrani 10:25), maka kita pun harus setia beribadah kepada Tuhan dengan sungguh-sungguh, menghargai waktu dan kesempatan yang diberikan Tuhan, sehingga kita pun dapat berkata, "Sebab lebih baik satu hari di pelataran-Mu dari pada seribu hari di
tempat lain; lebih baik berdiri di ambang pintu rumah Allahku dari pada
diam di kemah-kemah orang fasik." (Mazmur 84:11). Firman Tuhan memerintahkan kita untuk mengembalikan persepuluhan (baca Maleakhi 3:10), sudahkah kita setia mengembalikan persepuluhan?
Ketika kita melakukan firman Tuhan, selain kita akan diberkati Tuhan, juga akan disebut sebagai orang yang berbahagia alias menikmati kebahagiaan hidup. "Tetapi barangsiapa meneliti hukum yang sempurna, yaitu hukum yang
memerdekakan orang, dan ia bertekun di dalamnya, jadi bukan hanya
mendengar untuk melupakannya, tetapi sungguh-sungguh melakukannya, ia
akan berbahagia oleh perbuatannya." (Yakobus 1:25). (Bersambung)
Lihat juga di http://renunganpembanguniman.blogspot.com/2014/10/yakobus-122-25.html
ReplyDeleteRenungan Yakobus 1:22 - 25 dalam foto semoga bermanfaat