Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 3 April 2012 -
Baca: Yeremia 18:1-17
"Apabila bejana, yang sedang dibuatnya dari tanah liat di tangannya itu,
rusak, maka tukang periuk itu mengerjakannya kembali menjadi bejana lain
menurut apa yang baik pada pemandangannya." Yeremia 18:4
Belajar tentang suatu hal tidak harus kita dapatkan di sekolah-sekolah formal, namun bisa juga melalui kehidupan di dunia luar: membaca buku-buku bermutu, belajar dari pengalaman orang lain atau melalui kehidupan sehari-hari yang ada di sekitar yang kita lihat secara langsung.
Inilah yang dilakukan nabi Yeremia, di mana ia melakukan pengamatan tentang kerja seorang penjunan atau tukang periuk. Si nabi pun pergi mengunjungi rumah penjunan tersebut. Ia melihat tukang periuk mengambil segumpal tanah liat dan membentuknya menjadi bejana. Dalam proses pembuatan itu tiba-tiba bejana yang hampir dibentuknya retak dan rusak, namun si penjunan tidak langsung membuang bejana yang rusak itu; dihancurkannya ke dalam tangannya dan dibentuknya kembali menjadi bejana yang lain (ayat nas). Seorang penjunan pasti memiliki rencana bagi setiap gumpalan tanah liat yang dibentuknya. Masing-masing tanah liat ia bentuk sesuai dengan sifat dan kualitas tanahnya. Bukankah ada yang "...untuk dipakai guna tujuan yang mulai dan suatu benda lain untuk dipakai guna tujuan yang biasa?" (Roma 9:21).
Begitu juga dengan Tuhan terhadap kita. Dia memiliki rencana yang agung bagi setiap orang percaya. RancanganNya selalu baik, bukan rancangan kecelakaan, namun untuk memberikan pada kita hari depan yang penuh harapan (baca Yeremia 29:11). Tuhan ingin kita menjadi bejana-bejana untuk hormat dan kemuliaan namaNya. Tuhan tidak menghendaki seorang pun dari kita gagal di tengah jalan, karena itu "...Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat." (2 Petrus 3:9). Sebagai Penjunan, Tuhan berkuasa untuk mengubah 'gumpalan tanah liat' yang jelek dan tidak berbentuk sekalipun menjadi bejana yang bagus dan berharga.
FirmanNya, "Sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju; sekalipun berwarna merah seperti kain kesumba, akan menjadi putih seperti bulu domba." (Yesaya 1:18). Kuasa Tuhan itu tak terbatas, Ia dapat melakukan apa saja, dapat mengampuni dan menyelamatkan orang yang berdosa.
Tangan Tuhanlah yang sanggup membentuk hidup kit adari yang rusak menjadi bejanaNya yang berharga!
mohon ijin saya tautkan di Blog saya
ReplyDeleteAmin Puji Tuhan 🙏🏼
ReplyDelete