Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 18 Maret 2012 -
Baca: Galatia 6:1-10
"Sebab kalau seorang menyangka, bahwa ia berarti, padahal ia sama sekali tidak berarti, ia menipu dirinya sendiri." Galatia 6:3
Hidup ini adalah anugerah terbesar dari Tuhan. Dan tidak ada seorang pun yang bisa berkata bahwa hidup yang ia jalani ini hanyalah sebagai sesuatu yang kebetulan saja, "Karena aku lahir ke dunia ini, yah...dijalani saja, mengalir ikut arus. Buat apa terlalu ngoyo!" Ingat! Tatkala seseorang dipercaya untuk hidup, berarti ada tujuan dan rencana Tuhan yang indah dan luar biasa di dalamnya. Karena sejak dari semula, Tuhan telah memiliki rencana yang agung bagi kehidupan manusia. Namun, bagaimana kita menjalani hidup dan bagaimana supaya hidup yang kita jalani ini berarti adalah sebuah pilihan dari masing-masing kita.
Banyak orang yang menyia-nyiakan hari-hari dalam hidupnya dengan hal-hal yang tidak berarti, bahkan salah jalan, sehingga hidupnya menjadi kesaksian yang tidak baik bagi orang lain. Yang Tuhan mau, setiap orang percaya memiliki hidup yang berarti, karena Tuhan telah merancangkan kehidupan yang baik dan masa depan baik bagi setiap kehidupan orang percaya. Dalam Yeremia 29:11 dikatakan, "Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku
mengenai kamu, demikianlah firman Tuhan, yaitu rancangan damai sejahtera
dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan
yang penuh harapan." Jadi, rancangan Tuhan bagi kehidupan kita adalah baik adanya, tidak ada rancangan yang tidak baik atau jahat. Itulah sebabnya, kita harus berusaha bagaimana supaya hidup kita ini berarti dan sesuai dengan apa yang Tuhan mau. Kita harus bertanggung jawab dengan kehidupan kita masing-masing. Kita diberi talenta untuk dikembangkan, diberi potensi untuk kita maksimalkan. Perhatikan tekad Rasul Paulus, "Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan. Tetapi jika aku harus hidup di dunia ini, itu berarti bagiku bekerja memberi buah." (Filipi 1:21-22a) dan "...aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku." (Galatia 2:20a).
Hidup yang berarti adalah hidup yang berbuah bagi Tuhan dan menjadi berkat bagi orang lain. Salah satunya adalah ada buah-buah roh yang dihasilkan, yaitu: "kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri." (Galatia 5:22-23a). Sudahkah itu menjadi bagian hidup kita sehari-hari?
Jika hidup kita tidak berarti kita bisa disebut gagal sebagai orang Kristen!
Amin Puji Tuhan ππΌ
ReplyDeleteAminππ
ReplyDeleteAminππ
ReplyDelete