Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 20 Januari 2012 -
Baca: 2 Korintus 8:1-15
"Karena kamu telah mengenal kasih karunia Tuhan kita Yesus Kristus, bahwa Ia, yang oleh karena kamu menjadi miskin, sekalipun Ia kaya, supaya kamu menjadi kaya oleh karena kemiskinan-Nya." 2 Korintus 8:98
Ketika tidak ada masalah dan pencobaan banyak dari kita yang masih bisa bersemangat dan berapi-api dalam mengiring Tuhan; tetapi kondisinya akan berbeda ketika ada persoalan untuk ujian datang menerpa hidup kita: terjadilah perubahan yang sangat drastis, kita tidak lagi bersemangat, ogah-ogahan dan bersikap acuh tak acuh terhadap perkara-perkara rohani. Semula tampaknya segenap kehidupan kita berperisaikan iman, tetapi ketika angin kecil bertiup gugurlah perisai itu.
Angin-angin kecil yang melambangkan pencobaan memang sebagai alat penguji kesungguhan dan iman kita. Kalau diterpa angin kecil saja perisai iman kita sudah gugur, bagaimana jadinya bila suatu saat badai dan gelombang besar menyerang? Ketika perisai iman mulai gugur, pikiran manusia kita mulai bekerja secara aktif. Kita mulai mencari-cari jalan keluar dengan kekuatan dan akal sendiri. Dan kita pun jadi lupa bahwa kita mempunyai Tuhan yang besar. Perhatikan kehidupan jemaat yang ada di Makedonia dalam kisah hari ini: meski menghadapi banyak persoalan, hatinya tetap berlimpah dengan syukur. Dikatakan, "Selagi dicobai dengan berat dalam pelbagai penderitaan, sukacita mereka meluap dan meskipun mereka sangat miskin, namun mereka kaya dalam kemurahan. Aku bersaksi, bahwa mereka telah memberikan menurut kemampuan mereka, bahkan melampaui kemampuan mereka." (2 Korintus 8:2, 3). Mengapa bisa seperti itu? Karena mereka telah mengenal kasih karunia Tuhan.
Jadi, setiap orang yang mengaku telah mengenal kasih karunia Tuhan Yesus tapi sikap dan perbuatannya tidak menunjukkan perubahan, orang itu sebenarnya belum mengenal kasih karunia Tuhan. Orang yang telah mengenal kasih karunia Tuhan pasti menghasilkan buah-buah roh dalam hidupnya: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan dan juga penguasaan diri. Orang yang telah mengenal kasih karunia Tuhan hatinya akan peka terhadap orang lain dan senantiasa menunjukkan kasih dan kemurahan hati seperti yang dilakukan oleh jemaat di Makedonia ini.
Mengasihi orang lain dalam tindakan nyata adalah bukti bahwa kita telah mengenal kasih karunia Tuhan!
No comments:
Post a Comment