- Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 19 Mei 2010 -
Baca: Yoel 2:12-17
“...berbaliklah kepadaKu dengan segenap hatimu, dengan berpuasa, dengan menangis dan dengan mengaduh.” Yoel 2:12
Puasa yang benar sangat besar kuasanya. Puasa yang benar menggerakkan tangan Tuhan untuk bertindak sehingga segala perkara dapat terjadi, dari yang tidak mungkin menjadi sangat mungkin; dan dari hal yang mustahil menjadi ya dan amin.
Mari kita pelajari lebih teliti Yoel 1:1-20, yang mengisahkan keadaan orang Israel waktu itu yang sangat memprihatinkan. Secara manusia tidak ada lagi alasan untuk berharap, sampai-sampai “Para petani menjadi malu, tukang-tukang kebun anggur meratap karena gandum dan karena jelai, sebab sudah musnah panen ladang. Pohon anggur sudah kering dan pohon ara sudah merana; pohon delima, juga pohon korma dan pohon apel, segala pohon di padang sudah mengering. Sungguh, kegirangan melayu dari antara anak-anak manusia.” (Yoel 1:11-12). Bisa kita bayangkan betapa hebat penderitaan yang mereka alami. Hasil ladang mereka musnah. Tiada jalan lain selain datang dan berseru-seru kepada Tuhan memohon belas kasihanNya, dan inilah jalan untuk dapat dipulihkan, yaitu berpuasa dengan sungguh. “Adakanlah puasa yang kudus, maklumkanlah perkumpulan raya; kumpulkanlah para tua-tua dan seluruh penduduk negeri ke rumah Tuhan, Allahmu, dan berteriaklah kepada Tuhan.” (Yoel 1:14).
Bila mengalami sakit-penyakit yang begitu berat, keluarga hancur, gagal dalam bisnis dan studi yang secara manusia sudah tidak ada jalan atau menemui jalan buntu, jangan sekali-kali menyerah pada keadaan dan tawar hati! Selalu ada jalan dalam Tuhan. Hal pertama yang harus kita lakukan adalah mengoreksi diri, adakah hal-hal yang tidak berkenan dalam kehidupan kita. Tuhan menghendaki kita merendahkan diri dan berpuasa kudus agar kita berbalik padaNya. “...berbaliklah kepadaKu dengan segenap hatimu, dengan berpuasa, dengan menangis dan dengan mengaduh.” Menangis dan mengaduh mempunyai arti bertobat dengan penuh penyesalan atas segala dosa dan kesalahan yang telah kita perbuat. Jadi kita tidak hanya asal berpuasa, atau berpuasa tetapi dengan maksud yang tidak benar (agar dipuji orang atau karena kebiasaan saja).
Puasa yang disertai dengan pertobatan yang sungguh benar-benar membawa pemulihan bagi bangsa Israel (baca Yoel 2:23-27).
Amin
ReplyDeleteAmin
ReplyDelete