- Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 7 Agustus 2009 -
Baca: Yesaya 52:7-12
"Betapa indahnya kelihatan dari puncak bukit-bukit kedatangan pembawa berita, yang mengabarkan berita damai dan memberitakan kabar baik, yang mengabarkan berita selamat dan berkata kepada Sion: 'Allahmu itu Raja!' " Yesaya 52:7
Banyak anak Tuhan mengaku enggan dan malu bila diminta bersaksi di hadapan jemaat, bahkan ada yang berkata, "Bersaksi tentang apa? Hidupku biasa-biasa saja kok, tidak ada yang perlu disaksikan." Sungguh menyedihkan bila ada orang Kristen yang tidak mempunyai kesaksian hidup. Ini berarti ada yang salah dalam kehidupan kerohaniannya karena Tuhan memanggil kita untuk menjadi kesaksian yaitu sebagai garam dan terang bagi dunia ini, "...supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga." (Matius 5:16).
Yesus telah memberikan Amanat Agung kepada kita supaya pergi bersaksi dan memberitakan kabar keselamatan. Namun kita menganggap perintah itu tidak penting dan merupakan tugas para pendeta, fulltimer atau siswa-siswa teologia saja, bukan bagian kita sebagai orang awam atau jemaat biasa. Lalu kita memilih duduk-duduk santai di rumah, menghabiskan waktu di depan televisi daripada harus bersusah-payah terlibat pelayanan dan sama sekali tidak terbeban memperkenalkan Yesus kepada orang lain. Di dunia kerja sekuler seperti MLM (multi level marketing) saja orang-orang berjuang begitu rupa, kerja siang malam demi mendapatkan anggota baru sebanyak-banyaknya supaya mereka beroleh bonus besar. Terhadap perkara fana saja orang mau melakukan segala hal, padahal dunia dan segala yang ada adalah sementara. Sedangkan untuk menjangkau jiwa-jiwa bagi Kerajaan Allah, di mana Tuhan telah menyediakan upah yang besar yaitu mahkota kehidupan kekal, kita malah enggan melakukannya, tidak mau meluangkan waktu sedikitpun dan 'hitung-hitungan' dengan Tuhan.
Jadi bersakti adalah tugas penting bagi kita. Sayang, banyak orang Kristen memiliki kehidupan yang 'sama saja' dengan orang-orang dunia sehingga sulit untuk membedakan mana orang percaya dan yang bukan.
"Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya, supaya ia lebih banyak berbuah. Barangsiapa tidak tinggal di dalam Aku, ia dibuang ke luar seperti ranting dan menjadi kering, kemudian dikumpulkan orang dan dicampakkan ke dalam api lalu dibakar." (Yohanes 15:2,6)
Haleluya... 🙏
ReplyDelete