- Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 29 Agustus 2009 -
Baca: Mazmur 17:1-15
"Peliharalah aku seperti biji mata, sembunyikanlah aku dalam naungan sayap-Mu" Mazmur 17:8
Mata adalah bagian tubuh manusia yang sangat vital dan berharga. Alkitab menulis, "Mata adalah pelita tubuh." (Matius 6:22a). Berbagai upaya dilakukan untuk menjaga dan melindungi mata dari segala macam gangguan: debu atau tangan jahil orang; tak satu pun orang kita ijinkan menyentuh mata kita. Jadi tak terbayangkan bila kita disebut 'biji mata' Tuhan, pastilah kita ini orang yang sangat istimewa bagiNya dan diperlakukan secara khusus olehNya seperti tertulis, "...siapa yang menjamah kamu, berarti menjamah biji mataNya-:" (Zakharia 2:8).
Tidak sembarang orang berani berkata kepada Tuhan agar memeliharanya seperti biji mataNya apabila ia tidak memiliki hubungan karib dengan Dia. Daud berani berkata demikian karena ia memiliki kedekatan dengan Tuhan sehingga Daud senantiasa mempersilahkan Tuhan menyelidiki dan mengoreksi hatinya; tidak ada sesuatu pun yang ia sembunyikan. Daud menyadari bahwa setiap organ tubuhnya tidak yang tersembunyi bagi Tuhan, termasuk hatinya. Ia berkata, "Untuk pemimpin biduan. Mazmur Daud. TUHAN, Engkau menyelidiki dan mengenal aku; Sebab Engkaulah yang membentuk buah pinggangku, menenun aku dalam kandungan ibuku. mata-Mu melihat selagi aku bakal anak, dan dalam kitab-Mu semuanya tertulis hari-hari yang akan dibentuk, sebelum ada satupun dari padanya." (Mazmur 139:1,13,16). Daud tidak takut bila hatinya terus dikoreksi dan diselidiki Tuhan sehingga dia sendiri mengundang Tuhan untuk melakukannya, "Selidikilah aku, ya Allah, dan kenallah hatiku, ujilah aku dan kenallah pikiran-pikiranku;" (Mazmur 139:23).
Kita harus menyadari bahwa mata Tuhan tak dapat dikelabui. Dia dapat melihat keberadaan hidup kita sampai ke relung-relung hati yang terdalam. Jadi jangan menyembunyikan sesuatu dari Tuhan. Bila ada sesuatu yang tidak benar, berkatalah jujur pada Roh Kudus, maka Dia akan memimpin kita ke jalan yang benar. Bila Roh Kudus memerintahkan kita untuk melakukan sesuatu, kita harus taat. Namun untuk menjadi biji mata Tuhan kita harus memiliki kehidupan yang berkenan dan senantiasa menyenangkan hatiNya.
Taat melakukan kehendak Tuhan adalah langkah untuk menjadi biji mataNya!
Aminn,, Tuhan mmberkati kita
ReplyDeleteAmin... Tuhan beserta kita
ReplyDelete