Baca: Mazmur 32:1-11
"Dosaku kuberitahukan kepada-Mu dan kesalahanku tidaklah kusembunyikan;
aku berkata: 'Aku akan mengaku kepada TUHAN pelanggaran-pelanggaranku,' dan Engkau mengampuni kesalahan karena dosaku." Mazmur 32:5
Di masa-masa menjelang hari kedatangan Tuhan yang semakin mendekat, Alkitab sudah menyatakan bahwa semakin meningkat pula dosa dan kejahatan manusia. Apa yang firman Tuhan katakan benar-benar terjadi sekarang ini, suatu keadaan yang tak beda jauh dengan kehidupan orang-orang di zaman Nuh: "Sebab sebagaimana halnya pada zaman Nuh, demikian pula halnya kelak pada kedatangan Anak Manusia." (Matius 24:37), di mana "...kejahatan manusia besar di bumi dan bahwa segala kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-mata," (Kejadian 6:5).
Di masa-masa menjelang hari kedatangan Tuhan yang semakin mendekat, Alkitab sudah menyatakan bahwa semakin meningkat pula dosa dan kejahatan manusia. Apa yang firman Tuhan katakan benar-benar terjadi sekarang ini, suatu keadaan yang tak beda jauh dengan kehidupan orang-orang di zaman Nuh: "Sebab sebagaimana halnya pada zaman Nuh, demikian pula halnya kelak pada kedatangan Anak Manusia." (Matius 24:37), di mana "...kejahatan manusia besar di bumi dan bahwa segala kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-mata," (Kejadian 6:5).
Orang percaya diperingatkan: "...berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu pada hari mana Tuhanmu datang." (Matius 24:42). Sebagai umat tebusan Tuhan kita dipersiapkan untuk menjadi calon mempelai Kristus, karena itu kita dituntut untuk menjaga kualitas kerohanian kita sampai akhir. Kita harus berani berkata tidak terhadap segala bentuk dosa, supaya ketika Sang Mempelai Laki-Laki datang, Ia mendapati kita tidak bercacat cela. Jangan sampai kita yang sudah mengawali dan berjerih lelah di dalam roh, mengakhiri perjalanan iman di dalam daging (Galatia 3:3). Firman Tuhan memperingatkan, "Barangsiapa yang berbuat jahat, biarlah ia terus berbuat jahat;
barangsiapa yang cemar, biarlah ia terus cemar; dan barangsiapa yang
benar, biarlah ia terus berbuat kebenaran; barangsiapa yang kudus,
biarlah ia terus menguduskan dirinya!" (Wahyu 22:11), sebab "...barangsiapa yang tetap berbuat dosa, berasal dari Iblis, sebab Iblis berbuat dosa dari mulanya." (1 Yohanes 3:8).
Dosa adalah karakter mendasar Iblis, padanya tidak ada kebenaran sama sekali, "Ia adalah pembunuh manusia sejak semula dan tidak hidup dalam kebenaran," (Yohanes 8:44). Iblis tahu benar cara menjerat manusia yang menghadapi masa-masa sukar. Uang, harta, jabatan, popularitas, pertolongan instan ia tawarkan supaya manusia meragukan kuasa Tuhan dan jatuh dalam dosa.
Berhentilah berbuat dosa dan jangan terprovokasi Iblis, karena Tuhan segera datang!