Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 5 Juni 2020
Baca: Mazmur 139:1-24
"Jika aku terbang dengan sayap fajar, dan membuat kediaman di ujung laut, juga di sana tangan-Mu akan menuntun aku, dan tangan kanan-Mu memegang aku." Mazmur 139:9-10
Dengan cara apa pun, pergi ke mana pun dan sejauh mana pun kita berusaha lari dari hadirat Tuhan dan menghindari panggilan-Nya, jika Dia berkenan memakai kita untuk rencana-Nya, Ia akan selalu punya cara untuk memanggil dan menarik kita kembali, sebab "...Engkau sanggup melakukan segala sesuatu, dan tidak ada rencana-Mu yang gagal." (Ayub 42:2). Sungguh... tidak ada tempat mana pun yang dapat menyembunyikan kita dari hadapan Tuhan, baik itu di atas langit atau di bawah bumi, atau bahkan di dunia orang mati sekalipun (sheol), tidak luput dari pandangan dan perhatian Tuhan.
Suatu hari Tuhan mengutus Yunus untuk memberitakan kebenaran dan menyerukan pertobatan kepada orang-orang yang tinggal di kota Niniwe. Niniwe adalah ibukota kerajaan Asyur, tempat di mana penindasan dan kekejaman muncul dari kota itu. Secara manusiawi mungkin saja timbul rasa takut dalam diri Yunus untuk ke sana karena Niniwe adalah kota yang besar dengan penduduknya yang terkenal kejam. Mungkin juga ia berpikir, "Percuma saja pergi, orang-orang di sana pasti tak mempedulikan peringatan Tuhan." Karena itu Yunus memilih kabur dan mangkir dari tugas yang Tuhan percayakan, ia memutar haluan pergi menjauh ke Tarsis, suatu tempat yang "...jauh dari hadapan TUHAN." (Yunus 1:3).
Jika Tuhan ada di mana-mana dan Mahatahu, hendak lari ke manakah Yunus? Ke ujung dunia mana pun Tuhan tahu keberadaannya. Itulah sebabnya dalam perjalanan laut menuju kota Tarsis Tuhan mengijinkan malapetaka berupa angin ribut dan badai besar. Sekalipun Yunus berusaha untuk lari, rencana Tuhan atas hidupnya tidak pernah gagal. Atas campur tangan Tuhan dan seijin-Nya, seekor ikan besar menelan Yunus dan ia pun harus tinggal di dalam perut ikan itu selama tiga hari tiga malam. Dalam perut ikan inilah Yunus menyadari kesalahannya dan menyesal. Ia minta ampun kepada Tuhan karena telah memberontak dan Tuhan berkenan akan pertobatannya.
Jangan pernah lari dari panggilan Tuhan! Tuhan selalu punya cara untuk membawa kita kembali kepada-Nya.
Amin,Puji Tuhanπ
ReplyDeleteAmin
ReplyDeleteAmin,Tuhan Yesus Memberkati.
ReplyDeleteJangan pernah melawan Tuhan agar hidup kita selalu dalam tuntunanNYA.
ReplyDeleteAminπPenggilan & pengutusan Tuhan Yesus Kristus selalu indah pada waktu-Nya bagi setiap anak-anak-Nyaπππ¨π©π§
ReplyDeleteJikalau Engkau yg memilihku, aku tak akan lari menjauh karena sudah banyak yg Engkau buktikan dan aku tahu semuanya ini Engkau yg beri...Aku ingin lebih lagi dekat dengan Engkau Tuhan, melekat erat sampai hari kesudahanMu tiba...Haleluya Amin.
ReplyDeleteAmin haleluya..
ReplyDeleteTuhan Yesus yang berkenan memakai hidupku selagi aku masih kuat untuk melayani pekerjaan Tuhan. Amin ππ
ReplyDeleteAmin π
ReplyDeleteGod Bless πππ
Amen
ReplyDeleteAmin
ReplyDeleteAmien,puji Tuhan
ReplyDeleteAmin Puji nama Tuhan
ReplyDeleteAmen......
ReplyDeleteAmin...
ReplyDeleteAmenπ
ReplyDeleteKarena kuasa Tuhan, 3 hari di perut ikan tidak mati... maknanya luas sekali. Puji Tuhan. Amin ����
ReplyDeleteAmennn
ReplyDeleteAmin
ReplyDeleteAmin Puji Tuhan π
ReplyDeleteAmin.
ReplyDelete