Wednesday, November 30, 2011

PELAYAN TUHAN: Memiliki Reputasi yang Baik!

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 30 November 2011 -

Baca:  Kisah 6:1-7

"Karena itu, saudara-saudara, pilihlah tujuh orang dari antaramu, yang terkenal baik, dan yang penuh Roh dan hikmat, supaya kami mengangkat mereka untuk tugas itu,"  Kisah 6:3

Melayani Tuhan adalah pekerjaan yang sangat mulia dan itu adalah anugerah Tuhan yang luar biasa.  Karena tugas melayani Tuhan adalah mulia, maka kita yang sudah dipercaya Tuhan untuk terlibat dalam pelayanan, di mana pun berada dan apa pun bentuknya, tidak boleh mengerjakan tugas tersebut sekendak sendiri atau asal-asalan.  Itulah sebabnya Rasul Paulus pun sangat berhati-hati dalam memilih dan menetapkan orang-orang yang hendak dipercaya untuk melayani jemaat Tuhan.  Secara kuantitas orang-orang yang telah bertobat dan percaya kepada Kristus jumlahnya memang banyak sekali, namun tidak semua orang layak dan bisa dipilih untuk menjadi pekerja Tuhan.  Akhirnya dari ribuan orang yang percaya kepada Tuhan Yesus hanya tujuh orang saja yang terpilih dan layak mengemban tugas sebagai pelayan Tuhan.

     Ini menjadi PR yang tidak mudah bagi para hamba Tuhan atau Gembala Sidang agar mereka tidak sembrono atau terlalu menggampangkan dalam memilih para pengerja atau pelayan.  Seringkali Gembala Sidang memilih para pengerjanya berdasarkan faktor like or dislike, ia seorang yang kaya atau menjadi donatur gereja, memiliki hubungan yang sangat dekat dan sebagainya, padahal orang-orang yang dipilihnya itu tidak memenuhi kualitas hidup yang sesuai dengan kehendak Tuhan:  masih hidup dalam keinginan duniawi  (tabiat daging), tidak bisa dipercaya, kurang setia, suka menghakimi, tidak bisa menguasai diri dalam hal perkataan dan tidak suka berdoa  (tidak memiliki kekariban dengan Tuhan secara pribadi).  Apabila ada pelayan Tuhan yang seperti ini, akankah ia bisa menjadi berkat bagi jemaat Tuhan?  Bukankah justru akan menjadi batu sandungan dan makin melemahkan jemaat Tuhan lainnya?

     Adapun kualitas hidup seorang pelayan Tuhan itu seharusnya demikian:  1.  Ia haruslah orang yang terkenal baik.  Artinya memiliki reputasi baik di antara jemaat dan juga lingkungan di mana ia tinggal.  2.  Ia memiliki kehidupan yang bisa diteladani oleh semua orang.  Menjadi teladan dalam hal apa?  Nasehat Paulus,  "Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu."  (1 Timotius 4:12b).

Jika kita masih hidup sebagai  'manusia lama'  dan tidak bisa menghasilkan buah-buah pertobatan, sia-sialah pelayanan kita di hadapan Tuhan dan juga di hadapan manusia!

Tuesday, November 29, 2011

MENGAPA TUHAN MEMILIH YOSUA?

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 29 November 2011 -

Baca:  Yosua 1:1-18

"Hamba-Ku Musa telah mati;  sebab itu bersiaplah sekarang, seberangilah sungai Yordan ini, engkau dan seluruh bangsa ini, menuju negeri yang akan Kuberikan kepada mereka, kepada orang Israel itu."  Yosua 1:2

Yosua dipilih Tuhan menggantikan Musa.  Siapakah Yosua?  Yosua adalah keturunan Efraim, anak dari Nun.  Masa mudanya banyak dihabiskan di padang gurun dalam pengembaraan menuju ke Kanaan.  Nama sebenarnya adalah Hosea, yang artinya Keselamatan.  Tetapi Musa memanggilnya Yosua yang artinya Ia akan menyelamatkan atau Keselamatkan dari Yehovah.

     Yosua tidak pernah membayangkan suatu saat akan dipilih menjadi pemimpin Israel menggantikan Musa.  Mengapa Tuhan memilih Yosua dan karakter apakah yang ada padanya?  Yosua adalah pelayan Musa yang setia.  Ketika Musa menerima Taurat di gunung Sinai Yosua hadir di situ, menjadi penjaga tenda pertemuan ketika Musa bertemu dengan Tuhan.  Hidup Yosua benar-benar dihabiskan bersama Musa di padang gurun.  Bersama Musa ia mengalami masa-masa yang sulit, penuh ujian dan tantangan.

     Kesetiaan Yosua sebagai hamba benar-benar telah teruji.  Itulah sebabnya Tuhan memilihnya.  Alkitab mencatat bahwa orang-orang yang setialah yang dipakai Tuhan dalam hidupnya.  Kesetiaan adalah salah satu karakter Tuhan sendiri, di mana Ia setia melakukan kehendak Bapa, bahkan taat sampai mati di atas kayu salib.  Selain setia, Yosua hidupnya dipenuhi firman Tuhan.  Perintah Tuhan kepadanya,  "Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung."  (ayat 8).  Dengan membaca dan merenungkan firman Tuhan siang dan malam Yosua semakin yakin akan kuasa dan penyertaan Tuhan dalam hidupnya.  Itulah modal utama untuk mengerjakan panggilan Tuhan!  Yosua pun adalah seorang pemberani.  Dari 12 orang yang diutus Musa mengintai Kanaan hanya Yosua dan Kaleb yang memberi laporan positif dan menguatkan iman.  Ini menunjukkan bahwa Yosua pemberani dan memiliki iman yang teguh seperti katanya,  "Tetapi aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada Tuhan!"  (Yosua 24:15b).

Karena setia, berani dan memiliki iman yang teguh, Yosua dipakai Tuhan sebagai pemimpin Israel menggantikan Musa!