Sunday, November 27, 2011

PEREMPUAN SUNEM: Melayani Tuhan dan Mengalami Mujizat (1)

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 27 November 2011 -

Baca:  2 Raja-Raja 4:8-24

"Sesungguhnya aku sudah tahu bahwa orang yang selalu datang kepada kita itu adalah abdi Allah yang kudus."  2 Raja-Raja 4:9

Dari pembacaan firman Tuhan yang kita baca hari ini kita dapat belajar tentang banyak hal dari kehidupan perempuan Sunem ini yang dapat kita jadikan teladan dalam hidup.  Perempuan Sunem ini adalah seorang wanita yang percaya kepada Tuhan dan memiliki kerinduan untuk melayani Tuhan.  Ayat nas jelas menyatakan bahwa ia mengundang nabi Tuhan  (Elisa)  untuk singgah dan makan di rumahnya.  Ini menunjukkan bahwa ia memiliki kepedulian yang tinggi terhadap orang lain.  Alkitab pun menyuruh demikian;  "Jangan kamu lupa memberi tumpangan kepada orang, sebab dengan berbuat demikian beberapa orang dengan tidak diketahuinya telah menjamu malaikat-malaikat."  (Ibrani 13:2).

     Tuhan pun menghendaki kita seperti perempuan Sunem ini, memiliki kerinduan untuk melayani Tuhan dan juga sesama.  Sudahkah kita mengutamakan perkara-perkara yang dari Tuhan sebagaimana dinasihatkan Rasul Paulus kepada jemaat di Kolose?  "...carilah perkara yang di atas, di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah.  Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi."  (Kolose 3:1-2).

     Mengapa kita harus melayani Tuhan dengan sungguh?  Karena Tuhan sudah menyelamatkan hidup kita dan selalu menyatakan kebaikanNya kepada kita.  Dikatakan,  "...kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas, melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat."  (1 Petrus 1:18-19).  Rasul Yohanes dalam suratnya juga menyatakan bahwa kita ini telah dipindahkan dari kerajaan maut kepada hidup  (baca  1 Yohanes 3:14).  Dan harus kita akui bahwa apa pun yang kita miliki dan raih saat ini, baik itu keberhasilan, kekayaan, keluarga dan sebagainya adalah karena anugerah Tuhan semata, bukan karena kuat dan gagah kita, sebab di luar Dia  "...kamu tidak dapat berbuat apa-apa."  (baca  Yohanes 15:5b).

Jadi sudah seharusnya kita membalas kasih Tuhan dengan melayani Dia di segala keadaan dan memberi yang terbaik dari hidup kita, seperti yang diperbuat perempuan Sunem.  Sudahkah kita melakukannya?

Saturday, November 26, 2011

MENYENANGKAN HATI TUHAN: Bukti Mengerti KehendakNya!

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 26 November 2011 -

Baca:  Mazmur 143

"Ajarlah aku melakukan kehendak-Mu, sebab Engkaulah Allahku!  Kiranya Roh-Mu yang baik itu menuntun aku di tanah yang rata!"  Mazmur 143:10

Saat ini dunia sedang berada di masa-masa akhir, oleh karena itu Tuhan menghendaki agar setiap orang percaya berusaha untuk mengerti kehendakNya.  Nasihat itu pula yang disampaikan rasul Paulus kepada jemaat di Efesus:  "...janganlah kamu bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu mengerti kehendak Tuhan."  (Efesus 5:17), karena hari-hari ini adalah jahat.  Namun banyak sekali dari kita yang tidak mengerti kehendak Tuhan ini sehingga kita masih melakukan perbuatan-perbuatan yang tidak menyenangkan hati Tuhan.  Kita tidak mau dipimpin Roh Kudus dan lebih memilih menuruti keinginan daging, padahal jelas dinyatakan bahwa  "...keinginan daging berlawanan dengan keinginan Roh..."  (Galatia 5:17) dan  "...barangsiapa menabur dalam dagingnya, ia akan menuai kebinasaan dari dagingnya,..."  (Galatia 6:8).

     Mengapa kita masih melakukan perbuatan-perbuatan daging?  Karena kita tidak memahami kehendak Tuhan.  Seharunya kita memiliki kerinduan seperti Daud yang senantiasa mau diajar untuk melakukan kehendakNya.  Bukankah Yesus rela mati untuk kita dan menyelamatkan kita agar melalui kehidupan ini kita senantiasa menyenangkan hati Tuhan dan mengerti kehendakNya?  Hal inilah yang terjadi pada murid-murid Yesus, yang walaupun telah mengikut Dia dan senantiasa bersama-sama dengan Dia, belum juga mengerti kehendakNya.  Ia berkata,  "Tinggal sesaat saja dan kamu tidak melihat Aku lagi dan tinggal sesaat saja pula dan kamu akan melihat Aku."  (Yohanes 16:16).  Mereka tidak mengerti apa yang disampaikan oleh Yesus ini, maka ketika Ia mati di kayu salib murid-muridNya menjadi kecewa dan putus asa.

     Jika kita tidak mengerti kehendak Tuhan, kita akan mudah kecewa dalam mengiring Dia.  Banyak orang Kristen yang tidak lagi bersemangat mengiring Tuhan karena orientasi mereka hanya terfokus pada berkat atau materi.  Kalau itu yang menjadi tujuan kita dalam mengikut Tuhan, berhati-hatilah, sebab kita nanti akan kecewa.  Tuhan Yesus berkata,  "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku."  (Matius 16:24).  Jika pengiringan kita akan Tuhan didasari oleh karena kasih kita kepada Tuhan, maka apa pun yang terjadi dan sampai kapan pun kita tidak akan kecewa, apalagi sampai mundur.

Hidup yang menyenangkan hati Tuhan adalah bukti bahwa kita mengerti kehendakNya.