Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 30 Maret 2020
Baca: Mazmur 103:1-22
"Ia telah memperkenalkan jalan-jalan-Nya kepada Musa, perbuatan-perbuatan-Nya kepada orang Israel." Mazmur 103:7
Bangsa Israel adalah bangsa pilihan Tuhan yang begitu dikasihi, dijaga dan dipelihara-Nya sedemikian rupa seperti biji mata-Nya sendiri. Meski demikian, mereka gampang sekali kecewa, mengeluh, bersungut-sungut dan menyalahkan Tuhan, bahkan mereka memberontak kepada-Nya dan berpaling kepada ilah-ilah lain. Tuhan sangat marah, "Mereka membangkitkan cemburu-Ku...mereka menimbulkan sakit hati-Ku dengan berhala mereka. Sebab itu Aku
akan membangkitkan cemburu mereka dengan yang bukan umat, dan akan
menyakiti hati mereka dengan bangsa yang bebal." (Ulangan 32:21).
Pandangan bangsa Israel hanya tertuju kepada perkara-perkara yang kelihatan atau berkat-berkat materi lainnya, mereka tidak merindukan pribadi Tuhan. Karena alasan itulah Tuhan hanya bisa menyatakan perbuatan-perbuatan tangan-Nya kepada mereka, tidak lebih dari itu. Mereka hanya bisa mengenal Tuhan melalui perbuatan-perbuatan-Nya, melalui berbagai mujizat yang dapat disaksikan dan dialami setiap hari selama 40 tahun di padang gurun. Ini tidak jauh berbeda dengan orang Kristen di zaman sekarang! Banyak dari kita yang datang beribadah ke gereja bukan karena ingin mengalami perjumpaan dengan Tuhan secara pribadi, tapi hanya menginginkan perbuatan tangan-Nya dinyatakan dalam kehidupan ini: ingin diberkati, ingin supaya usahanya lancar, ingin mendapatkan jodoh, dan sebagainya. Yang diinginkan dari Tuhan hanyalah berkat-Nya, mujizat-Nya, dan pertolongan-Nya, sama seperti orang-orang yang tampak berbondong-bondong mengikuti Kristus. "...kamu mencari Aku, bukan karena kamu telah melihat tanda-tanda, melainkan karena kamu telah makan roti itu dan kamu kenyang." (Yohanes 6:26).
Ketika kenyataan tidak seperti yang diharapkan, ketika tidak mendapatkan yang diinginkan, ketika doa tak beroleh jawaban, mereka kecewa, tak lagi bersungguh-sungguh dalam Tuhan, bahkan ada yang memutuskan untuk meninggalkan Tuhan karena mereka mengukur keberhasilan kekristenan dengan berkat materi.
"Sebab kami tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tak
kelihatan, karena yang kelihatan adalah sementara, sedangkan yang tak
kelihatan adalah kekal." 2 Korintus 4:18
Amin
ReplyDeleteOleh karena kemurahan dan kebaikanMu aku ada saat ini. Engkaulah yg meluputkan aku dari jerat maut dan tipu muslihat iblis. Kasihanilah kami ya Tuhan dan jauhkan kami dari segala bencana yg melanda...Haleluya Amin.
ReplyDeleteApapun yg terjadi dalam kehidupan kami, kami tetap setia, dan senantiasa memuji buat segala kebaikan Tuhan, Amin
ReplyDeleteAmin ya Tuhan.
ReplyDeleteMeskipun diterpa berbagai cobaan hidup, tetapi bersama Tuhan selalu ada sukacita.
ReplyDeleteTuhan Yesus baik
ReplyDeleteAmin
ReplyDeleteAmin π
ReplyDeleteGod Bless πππ
Aminπ
ReplyDeletePuji Tuhan...Allah kota benteng dan keselamatanku
ReplyDelete����
ReplyDeleteAmien
ReplyDeletePuji Tuhan π
ReplyDeleteAmenn..
ReplyDeleteHaleluya
ReplyDeleteAmin
ReplyDeleteAmin
ReplyDelete