Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 25 Desember 2019
Baca: Yesaya 9:1-6
"Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah
diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan
namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang
Kekal, Raja Damai." Yesaya 9:5
Natal adalah hari yang penuh sukacita bagi umat Kristiani di seluruh dunia. Berbagai acara digelar secara meriah untuk menyambutnya. Namun sesungguhnya inti perayaan Natal itu bukan pada meriahnya pesta, bukan pada pohon Natal atau lilin dengan segala pernak-perniknya, melainkan bagaimana kesadaran iman dan respons kita atas apa yang Kristus perbuat bagi hidup kita. Berbicara tentang Natal tidak bisa dipisahkan dari anugerah, Bapa di sorga memberikan anugerah terbesar bagi umat manusia dengan memberikan Putera tunggal-Nya. Mengapa disebut anugerah terbesar? Karena setiap kita yang percaya kepada Putera-Nya akan memperoleh keselamatan. Karena itu jangan pernah menyia-nyiakan anugerah terbesar dari Bapa ini!
Diberikannya Kristus bagi kita adalah bukti betapa Bapa sangat mengasihi kita, bahkan Dia berjanji tidak akan pernah meninggalkan kita, Ia akan menyertai kita sampai kesudahan zaman. "Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak
laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia Imanuel" --yang berarti: Allah
menyertai kita." (Matius 1:23). Imanuel, nama yang berasal dari bahasa Ibrani, terdiri dari dua kata: El (Tuhan) dan Immanu (beserta kita). Jika kita menyadari akan besarnya anugerah Bapa ini maka kita akan terdorong untuk makin bersungguh-sungguh dalam mengikut Kristus. Karena Kristus adalah anugerah terbesar, seharusnya kita rela meninggalkan apa pun demi Dia, seperti perumpamaan tentang harta terpendam dan mutiara yang berharga, di mana seorang rela menjual seluruh miliknya demi mendapatkan mutiara atau harta terpendam (Matius 13:44-46). Rasul Paulus menyatakan, "...segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus,
Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya. Oleh karena Dialah aku telah
melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh
Kristus," (Filipi 3:8).
Bapa rela turun dari takhta tertinggi-Nya di sorga dan menjadi sama dengan manusia melalui Kristus, untuk mencari dan menyelamatkan orang-orang yang berdosa.
Bapa mengasihi kita sedemikian rupa, sudahkah kita membalas kasih-Nya?
Selamat Natal. Tuhan memberkati kita semua.
ReplyDeleteimanuel...
ReplyDeletePuji Tuhan,aku sungguh terberkati dengan firman ini, anugerah Tuhan takkan terbalaskn dgn apapun,luar biasa kasih Tuhan buat umatNya
ReplyDeleteTerima kasih Yesus 😇
ReplyDeleteSelamat Natal, terima kasih Tuhan Yesus krn Engkau mau datang buat kt yg berdosa ini.
ReplyDeleteTerimakasih Tuhan
ReplyDeleteSyalom,selamat natal damai di hati...
ReplyDeleteAmin selamat natal
ReplyDeleteTuhan memberkati
Selamat natal.... Meskipun natal thn ini tdk bisa mengikuti ibadah krn harus menjaga ibu yg sedang kemoterapi di RS, namun kami tetap merasakan kasih natal itu. Terima kasih Tuhan Yesus 😇
ReplyDeleteSelamat Natal damai sukacita menyertai kita semua,amin
ReplyDeleteTerpujilah Tuhan, Anugrah terbesar telah diberikan kepada kita. Haleluya.
ReplyDeleteAmin
ReplyDeleteTerimakasih Tuhan
ReplyDeleteSelamat Natal. Tuhan Yesus memberkati. Immanuel
ReplyDelete"Natal kembali mengingatkan kita akan Kasih & Penyertaan Tuhan Yesus dalam setiap langkahku"amin.🙏🤝
ReplyDeleteAmin Puji Tuhan, terimakasih Bapa yg sdh menganugrahkan anakMu yg tunggal bagi kami umat berdosa... 🙏🙇♂️🙇♂️🙇♂️🙏
ReplyDelete