Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 27 November 2019
Baca: Mikha 3:1-12
"Para kepalanya memutuskan hukum karena suap, dan para imamnya memberi
pengajaran karena bayaran, para nabinya menenung karena uang, padahal
mereka bersandar kepada TUHAN dengan berkata: 'Bukankah TUHAN ada di
tengah-tengah kita! Tidak akan datang malapetaka menimpa kita!'" Mikha 3:11
Alkitab tidak pernah mencatat bahwa Tuhan melarang umat-Nya memiliki uang yang banyak. Namun, yang Tuhan peringatkan adalah jangan sampai kita menjadikan uang sebagai 'tuan' atas hidup kita. Ini sangat berbahaya! Karena di zaman sekarang ini banyak orang menganggap bahwa uang adalah segala-galanya, bahkan melebihi Tuhan. Mereka berpikir bahwa memiliki uang yang banyak berarti bisa melakukan apa saja, berbuat sesukanya, membeli segala yang diinginkannya. "Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu
uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya
dengan berbagai-bagai duka." (1 Timotius 6:10).
Jujur, kita tentu bangga jika melihat ada banyak anak Tuhan yang hidupnya diberkati dan punya banyak uang. Begitu pula dengan hamba-hamba Tuhan yang diberkati melimpah, sehingga dalam pelayanannya tidak perlu meminta-minta bantuan atau mengajukan proposal ke sana ke mari saat membangun gereja. Namun yang harus diperhatikan adalah jangan sampai karena uang, motivasi kita dalam mengikut Tuhan atau melayani Tuhan menjadi melenceng arahnya. Seringkali kita melihat ada anak Tuhan, yang ketika belum punya uang banyak, hidupnya jujur, setia berbakti kepada Tuhan, tetapi begitu usaha atau pekerjaannya berhasil dan diberkati, mulailah ada ketidakjujuran dalam hal perpuluhan, jam-jam beribadah pun mulai dikurangi karena semakin sibuk dengan bisnisnya. Hal-hal semacam ini yang sangat perlu diwaspadai!
Uang membuat orang menjadi gelap mata! Di ranah pengadilan seringkali hukum mudah dibeli dengan uang, artinya orang yang benar bisa disalahkan dan orang yang salah bisa dibenarkan; para pejabat pemerintahan mencari 'jalan pintas' untuk mendapatkan harta dengan korupsi. Menyedihkan lagi, ada hamba Tuhan yang memasang tarif atau melihat besarnya amplop persembahan jika diundang pelayanan; pula ada gembala sidang yang tak berani menegor dosa seseorang karena orang itu donatur tetap gereja.
Jika tidak berhati-hati, uang benar-benar menjadi akar dari segala kejahatan!
Puji Tuhan amen
ReplyDeleteTerima kasih ya Bapa di dalam Tuhan Yesus Kristus atas firman-Mu yang terus mengingatkan dan memberkati kita amin.🙏
ReplyDeleteTerima kasih tuhan yesus.. firmanmu hari ini amin
ReplyDeleteAmim
ReplyDeleteAmin Puji Tuhan 🙏
ReplyDeleteAmin....
ReplyDeleteAmin Terimakasih Tuhan 🙏
ReplyDeleteAmin
ReplyDeleteBapa yg baik,saya bersyukur kalau sampai hariini msh dpt menikmati firmanMu.
ReplyDeleteJadikanlah pedoman hidup kami sesuai dgn firmanMu.
Dalam nama Tuhan Yesus kami sdh berdoa Amin.
Amin....terima kasih Tuhan semoga kami selalu hidup dalam Firman mu...
ReplyDeleteFirman Tuhan tidak pernah salah, Ya dan Amen! Ini memang realita yang terjadi didalam kehidupan kita orang percaya, sudah diberkati sesuai dengan permohonan doanya, lama2 jadi jauh dan berubah mindset menjadi sama seperti orang duniawi, lebih mementingkan uang dari Tuhan. Bahkan hamba-hamba Tuhan tidak berani berkhotbah tentang uang..Aneh tapi itu nyata..Iman dan perbuatan kita harus sejalan, Jangan memiliki iman Kristiani tapi karakter duniawi. Kiranya banyak yang bertobat, karena waktunya Tuhan datang sudah sangat dekat.. Terima kasih sudah mengingatkan kita lagi lewat Firman Tuhan yang sangat memberkati..God bless!
ReplyDelete