Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 13 November 2019
Baca: Amsal 23:1-18
"Karena masa depan sungguh ada, dan harapanmu tidak akan hilang." Amsal 23:18
Setiap orang, tanpa terkecuali, punya kesempatan yang sama untuk memiliki masa depan yang cerah. Demi meraih masa depan yang cerah semua orang berusaha dan bekerja dengan keras; para orangtua berusaha menyekolahkan anak-anaknya di sekolah yang terbaik, bahkan sampai ke luar negeri, dengan harapan anak-anaknya kelak mendapatkan pekerjaan yang terbaik, sehingga masa depan hidupnya dapat terjamin.
Bagi orang percaya, masa depan yang cerah itu bukan sekedar khayalan atau impian semata, tetapi memang sungguh ada, karena Tuhan sendiri yang merancangkannya, "Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku
mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera
dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan
yang penuh harapan." (Yeremia 29:11). Ini adalah berita yang sangat menyenangkan, berita yang membangkitkan semangat kita dalam menjalani hari-hari yang terasa berat ini. Sekalipun banyak orang mengatakan bahwa masa depan itu penuh dengan misteri, bagi orang percaya "...masa depan sungguh ada, dan harapanmu tidak akan hilang." (ayat nas). Bagaimana supaya kita memiliki masa depan yang cerah, sebagaimana yang Tuhan rancangkan? Kita harus mengarahkan perhatian kepada didikan: "Arahkanlah perhatianmu kepada didikan, dan telingamu kepada kata-kata pengetahuan." (Amsal 23:12), dan "Janganlah hatimu iri kepada orang-orang yang berdosa, tetapi takutlah akan TUHAN senantiasa." (Amsal 23:17). Ini berbicara tentang ketaatan!
Masa depan cerah hanya akan dimiliki oleh orang-orang yang takut akan Tuhan! Kita juga diajarkan untuk tidak iri hati kepada orang-orang yang berdosa. Sikap iri kepada orang berdosa berarti kita menganggap orang lain lebih beruntung daripada diri sendiri, sekaligus menunjukkan bahwa kita tidak menghargai berkat Tuhan dan kurang bersyukur dengan berkat yang kita terima. Iri hati juga menunjukkan bahwa kita tidak takut Tuhan! Orang yang takut akan Tuhan akan selalu bersyukur di segala keadaaan dan tidak mudah terpengaruh oleh omongan orang atau situasi apa pun.
Orang yang takut akan Tuhan pasti memiliki penyerahan diri kepada Tuhan, tanpa rasa takut dan kuatir, karena masa depannya sudah dijamin oleh Tuhan!
Thanks. Renungan ini mengingatkan lagi untuk diri saya yang saat ini mungkin sedang dalam masalah. Susah mendapat pekerjaan dan berasa seperti ingin menyerah. Tapi ketika baca renungan ini, saya jadi di sadarkan dan di ingatkan kembali. Praise The Lord. GBU.
ReplyDeleteBegitupun aku yg juga masih dlm tahap mencari pekerjaan yg terbaik.. tetap tekun dalam setiap prosesnya ya :)). Semangat untukmu dan buatku jga. GBU
DeleteSemangat ya semuanya..semoga yang terbaik yang akan kalian dapatkan. Gbu
DeleteBagi yang sudah bekerja juga tidak lepas dari rasa kuatir karena sewaktu-waktu perusahaan tidak memakai kita lagi mungkin denanalasan yg masuk akal ataupun tidak. Tapi kita yang sudah diselamatkan tetap yakin dan percaya masa depan y\ng indah sudah Tuhan sediakan. Tetap semangat bagi yang belum bekerja dan bagi yang sudah bekerja lakukan yang terbaik bagi Tuhan ditempat kerja kita masing-masing Tuhan Yesus memberkati
DeleteAmin puji Tuhanπ
ReplyDeleteBimbing kami untuk selalu bersyukur, sebab yg baik yg Kau beri. Jadikan kami taat. Trm ksh ats firmanMu..amin
ReplyDeleteamien
ReplyDeleteAmin ππ
ReplyDeleteAmin
ReplyDeleteAmin...ππ
ReplyDeleteAminππ
ReplyDeleteFirman Tuhan menguatkanku. Thanks God.
ReplyDeleteGod Loves You
ReplyDeleteAminπ
ReplyDeleteTerima kasih sekali buat renungan ini
ReplyDeleteSungguh renungan yang mengingatkan aku yang telah tahu dengan janji Tuhan Yesus
Terima kasih akan Firman yang menguatkan iman kami untuk masa depan yang telah Engkau janjikan... GBU
ReplyDeleteAmiin...
ReplyDeleteTrimakasih bahwa aku telah ditegur lewat kebenaran Firman Tuhan. Apapun pergumulanku biarlah diriku tetap mengandalkanMu ya Bapa. Amin
ReplyDeleteHaleluya Amin.
ReplyDeleteAmen.
ReplyDeleteRenungan ini menguatkanku dalam menggumuli masalah hidup ku yang amat berat.
ReplyDeleteAmin terimakasih utk renungan Firman Tuhan, yg telah mengingatkan kita utk selalu bersyukur berharap dan hidup benar didalam Tuhan.
ReplyDeleteAminn��
ReplyDeleteAmin π♀️π♀️π♀️π
ReplyDeleteAmin , izin share kak ke tele di ch saya kakππ
ReplyDeleteSemngat untuk semua tetap bersyukur terutama atas napas gratis yang Tuhan berikanπ
ReplyDeleteTerimakasih atas renungannya. Setelah saya membaca renungan ini dalam keadaan yang sedang pesimis akan masa depan, berusaha kuliah sebaik mungkin supaya bisa lulus cumlaude dan ternyata harapan saya hilang karena suatu kendala. Tapi saya yakin Tuhan sudah menyiapkan rencana terbaik untuk kehidupan saya setelah lulus kuliah. Tuhan buatlah aku selalu optimis akan masa depanku, aku ingin membahagiakan kedua orangtuaku amin��
ReplyDeleteAmin
ReplyDeleteAmin
ReplyDeleteYesus memberkati kita semua dan mari kita sampaikan kepada orang orang percaya bahwa masa depan itu ada yang penting kita mau Didik dijalan Tuhan
ReplyDeleteSebagai manusia juga kadang kita bimbang dan hawatir akan masa depan, apalagi tuntutan kehidupan,anak² dan kebutuhan lainya, tetapi saya yakin dengan membaca renungan ini saya yakin masa depan itu tuhan sudah siapakan ,asalkan kita tetap percaya dan beryukur akan segalah hal
ReplyDeleteRenungan yang diterbitkan bulan November 2019 ini saya baca di bulan Oktober 2022. Saya yakin banyak yg terberkati melalui postingan ini dari waktu ke waktu
ReplyDeleteSiapa yg tidak khawatir tentang masa depannya? Di saat sekarang banyak berita yg beredar tentang tahun 2023 adalah tahun yang gelap. Betapa khawatirnya ketika sy melihat media sosial yang hampir semua isinya memberitakan tentang hal-hal negatif. Pandemi, isu kesehatan tentang penyakit² misterius yg bermunculan, kekerasan, perselingkuhan, pelecehan seksual, korupsi, resesi ekonomi dunia, bencana alam dan masig banyak hal lain. Agaknya akan lebih sulit untuk bersyukur dan percaya dengan masa depan yang cerah, bahkan mungkin banyak yg hidup dalam rasa cemas, takut dan pesimis, sama seperti yg saya alami. Ketika saya berpikir bagaimana hidupku besok? Apakah sy masih bisa hidup dengan sehat? Apakah saya masih punya uang yg cukup untuk memenuhi kebutuhan saya? Namun, melalui renungan dan firman Tuhan disini kita diingatkan dan diajarkan untuk bersyukur dan percaya, bahwa Tuhan selalu menyertai dan Dia berjanji untuk masa depan kita yang sungguh penuh harapan. Terpujilah Tuhan. GBU