Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 22 Juni 2019
Baca: Amsal 28:1-28
"Orang fasik lari, walaupun tidak ada yang mengejarnya, tetapi orang benar merasa aman seperti singa muda." Amsal 28:1
Seseorang yang berlaku fasik, sampai kapan pun, pasti tidak pernah tenang dalam menjalani hidupnya. (Orang fasik adalah orang yang tidak takut akan Tuhan, hidup dalam kejahatan, atau hidup menyimpang dari jalan Tuhan.) Mengapa? Karena ia terus dihantui oleh rasa bersalah dan selalu dijejar-kejar oleh rasa takut. Hati yang menyimpan dosa pasti merasa tidak tenang dan gelisah, tidur pun tak nyenyak. Rasa takut, tidak tenang dan gelisah disebabkan dosa-dosa yang telah diperbuatnya. "Orang tidak akan tetap tegak karena kefasikan," (Amsal 12:3). Sebaliknya, orang yang berlaku hidup benar di hadapan Tuhan dan manusia selalu merasa aman dan tak ada rasa cemas sedikit pun. "Orang benar diselamatkan dari kesukaran, lalu orang fasik menggantikannya." (Amsal 11:8).
Tentang orang yang melawan hukum Tuhan, tidak taat, atau berlaku fasik, Tuhan berkata, "...Aku akan mendatangkan kecemasan ke dalam hati mereka di dalam
negeri-negeri musuh mereka, sehingga bunyi daun yang ditiupkan anginpun
akan mengejar mereka, dan mereka akan lari seperti orang lari menjauhi
pedang, dan mereka akan rebah, sungguhpun tidak ada orang yang mengejar. Dan mereka akan jatuh tersandung seorang kepada seorang seolah-olah
hendak menjauhi pedang, sungguhpun yang mengejar tidak ada, dan kamu
tidak akan dapat bertahan di hadapan musuh-musuhmu." (Imamat 26:36-37). Apakah hari-hari Saudara dipenuhi dengan kecemasan atau ketakutan? Kadang-kadang dosa yang tak kita sadari pun dapat menyebabkan hati merasa cemas dan takut. Perlu sekali kita datang kepada Tuhan dan mengundang Roh Kudus untuk menyelidiki dan membereskan hati kita.
Jika kita telah membereskan dosa-dosa yang tersembunyi, damai sejahtera Tuhan akan kembali kita rasakan. Tuhan selalu bersedia memberi pengampunan apabila kita memohon ampun kepada-Nya. "Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia
akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala
kejahatan." (1 Yohanes 1:9). Rasa takut juga menunjukkan adanya hubungan yang tak lagi harmonis dengan Tuhan, karena kita telah meninggalkan persekutuan dengan Tuhan.
Selama dosa belum beres, damai sejahtera Tuhan akan jauh dari hati kita!
Terima kasih atas renungan yang mengingatkan dan menguatkan. Tuhan memberkati
ReplyDeletePuji Tuhan amen
ReplyDeletePuji Tuhan
ReplyDeleteTerima kasih telah mengingatkan saya untuk kembali mengundang Roh Kudus dalam hidup saya
ReplyDeletePuji Tuhan,,
ReplyDeleteRenungan yg menguatkan iman kpd kristus....
ReplyDelete