Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 24 Juni 2019
Baca: Yohanes 8:1-11
"Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu." Yohanes 8:7
Pada suatu ketika ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi mendapati ada seorang perempuan yang kedapatan berbuat zinah. Lalu mereka membawa perempuan itu kepada Kristus dengan maksud mencari celah untuk menyalahkan Dia. Mereka mendesak Kristus untuk memberikan komentar. Berkatalah Kristus kepada mereka, "Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu." (ayat nas). Bagaimana reaksi ahli Taurat dan orang Farisi? "...setelah mereka mendengar perkataan itu, pergilah mereka seorang demi
seorang, mulai dari yang tertua. Akhirnya tinggallah Yesus seorang diri
dengan perempuan itu yang tetap di tempatnya." (Yohanes 8:9). Ternyata tak seorang pun dari mereka yang berani melempari perempuan berdosa itu dengan batu. Akhirnya mereka pun mengundurkan diri satu persatu.
Sampai sekarang ini masih banyak sekali orang Kristen yang berlaku seperti ahli Taurat dan orang Farisi, yang bertindak sok benar dan merasa diri lebih rohani dan suci. Mereka gampang sekali menghakimi orang lain, gampang sekali melihat kesalahan saudara seiman, dan jeli sekali mengorek-orek kelemahan atau kekurangan dari hamba-hamba Tuhan yang melayani. Terlihat sedikit saja kesalahan atau kelemahan saudara seiman atau hamba-hamba Tuhan, mereka langsung menjadikan hal itu sebagai bahan gosip, "Mengapakah engkau melihat selumbar di mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu tidak engkau ketahui?" (Matius 7:3). Adakah di antara kita yang tak mempunyai kesalahan atau cacat cela sedikit pun?
Tak selayaknya kita menghakimi orang lain! Terlebih-lebih bila penghakiman itu kita tujukan kepada hamba-hamba Tuhan, orang-orang yang dipilih dan dipercaya Tuhan untuk sebuah pelayanan. Itu bukan urusan kita! Biarlah Tuhan sendiri yang berperkara dengan dia. "Siapakah kamu, sehingga kamu menghakimi hamba orang lain? Entahkah ia
berdiri, entahkah ia jatuh, itu adalah urusan tuannya sendiri. Tetapi ia
akan tetap berdiri, karena Tuhan berkuasa menjaga dia terus berdiri." (Roma 14:4).
"Baiklah tiap-tiap orang menguji pekerjaannya sendiri; maka ia boleh
bermegah melihat keadaannya sendiri dan bukan melihat keadaan orang
lain." Galatia 6:4
Puji Tuhan amen
ReplyDeleteAmin..
DeleteHanya Allah yg ber hak menghakimi. Kita cari teladan dari sesama bukan kekurangannya.
ReplyDeletePuji Tuhan, Amen.
ReplyDeleteMari introspeksi....
ReplyDeleteHaleluya
ReplyDeleteAmin
ReplyDelete