Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 26 September 2018
Baca: 1 Petrus 5:1-11
"Gembalakanlah kawanan domba Allah yang ada padamu, jangan dengan paksa,
tetapi dengan sukarela sesuai dengan kehendak Allah, dan jangan karena
mau mencari keuntungan, tetapi dengan pengabdian diri." 1 Petrus 5:2
Dalam segala perkara cara dan jalan Tuhan itu berbeda dari dunia. Seperti tertulis: "Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN. Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu." (Yesaya 55:8-9). Kalau hendak menguasai segala sesuatu atau mengajak orang untuk menjadi pengikutnya, dunia sering menggunakan prinsip kekerasan, pemaksaan, penipuan, siasat, motif terselubung, dan sebagainya. Prinsip itu jelas-jelas bertentangan dengan kehendak Tuhan!
Untuk dapat memenangkan jiwa-jiwa bagi kerajaan-Nya, Tuhan mempunyai cara yang seringkali tak bisa dimengerti oleh manusia, bukan dengan kekerasan atau paksaan, tapi dengan sikap dan cara yang penuh kasih. "Janganlah kamu berbuat seolah-olah kamu mau memerintah atas mereka yang
dipercayakan kepadamu, tetapi hendaklah kamu menjadi teladan bagi
kawanan domba itu." (1 Petrus 5:3). Kawanan domba itu berbicara tentang jiwa-jiwa. Jadi bukan hanya pendeta, pastor atau mereka yang lulus dari sekolah Teologia saja yang berkewajiban menggembalakan kawanan domba, tapi setiap orang percaya memiliki tugas yang sama. Bagaimana caranya? Milikilah hati yang rela dan penuh pengabdian seperti Kristus. Kerelaan Kristus dan pengabdian-Nya kepada umat manusia Ia buktikan dengan menyerahkan nyawa-Nya di kayu salib.
Tuhan berkata, "Sesungguhnya jikalau biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah
dan mati, ia tetap satu biji saja; tetapi jika ia mati, ia akan
menghasilkan banyak buah." (Yohanes 12:24). Keteladanan Kristus ini mendorong murid-murid-nya untuk mengikut jejak-Nya yaitu melayani jiwa-jiwa dan memberitakan Injil. Rasul Paulus pun berkata, "Tetapi aku tidak menghiraukan nyawaku sedikitpun, asal saja aku dapat
mencapai garis akhir dan menyelesaikan pelayanan yang ditugaskan oleh
Tuhan Yesus kepadaku untuk memberi kesaksian tentang Injil kasih karunia
Allah." (Kisah 20:24).
Dalam melayani jiwa-jiwa jangan sampai kita memiliki motivasi yang salah seperti gembala upahan, yang melayani demi mencari keuntungan sendiri!
Terimkasih atas Firman hari ini, sangat menyentuh hati dan menguatkan iman saya
ReplyDeleteSaya diberkati. Terima kasih.
ReplyDeleteMukjizat.... Berkat.... Kesehatan.... Adalah tanda dari Tuhan Yesus, yang terpenting kebenaran Firman Allah itu yang harus kita lakukan.....
ReplyDeleteAmiinnn
ReplyDeleteAmin. Kebenaran Firman harus dapat diaktakan dengan perbuatan yg berkenan kepada Kristus.
ReplyDelete