Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 21 Juli 2018
Baca: Kejadian 13:1-18
"Pandanglah sekelilingmu dan lihatlah dari tempat engkau berdiri itu ke timur dan barat, utara dan selatan, sebab seluruh negeri yang kaulihat itu akan Kuberikan kepadamu dan kepada keturunanmu untuk selama-lamanya." Kejadian 13:14-15
Di zaman yang serba sulit seperti sekarang ini hampir semua orang sedang berlomba-lomba untuk mengumpulkan harta yang sebanyak-banyaknya. Karena berfokus pada materi, orang tidak lagi punya kepedulian terhadap sesama, rasa kasih di antara insan manusia semakin terkikis habis, kasih kebanyakan orang menjadi dingin. Marak terjadi, pasangan bercerai dan berselisih hebat memperebutkan harta gono gini; di antara saudara kandung saling bersengketa gara-gara berebut warisan dari orangtuanya. Mengapa hal ini bisa terjadi? Penyebab utamanya adalah soal materi. Semua beranggapan bahwa dengan memiliki materi yang berlimpah atau uang yang banyak maka semua persoalan hidup dapat terselesaikan dengan baik. Benarkah?
Alkitab mencatat bahwa Abram sangat kaya, banyak ternak, perak dan emasnya, begitu pula Lot yang ikut bersama-sama dengan Abram, mempunyai domba, lembu dan kemah. Karena berlimpah dengan harta kekayaan, sampai-sampai "...negeri itu tidak cukup luas bagi mereka untuk diam bersama-sama, sebab
harta milik mereka amat banyak, sehingga mereka tidak dapat diam
bersama-sama." (Kejadian 13:6). Untuk menghindari konflik dan supaya tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan di antara gembala Abram dan gembala Lot, mereka pun sepakat untuk berpisah. Sikap bijak ditunjukkan Abram dengan mempersilahkan Lot untuk memilih lebih dahulu tempat yang dikehendaki, walau sesungguhnya Abram yang punya hak untuk memilih lebih dahulu.
Tindakan Abram ini bukanlah tindakan untung-untungan, tetapi ia berpegang teguh pada janji Tuhan (Kejadian 12:13); dan apa yang dipandang baik dan indah menurut mata Lot ternyata menipu dan jahat adanya (Kejadian 13:13). Tertulis: "Berkat Tuhanlah yang menjadikan kaya, susah payah tidak akan menambahinya." (Amsal 10:22). Asal kita hidup benar di hadapan Tuhan dan mengutamakan Dia, apa saja yang kita perbuat pasti dijadikan berhasil. Berkat Tuhan juga tak mengenal tempat dan musim.
"Sebab Engkaulah yang memberkati orang benar, ya TUHAN; Engkau memagari dia dengan anugerah-Mu seperti perisai." Mazmur 5:13
Thx n God bless
ReplyDeleteTrimakasih Tuhan Yesus.
ReplyDeleteAmin. Firman Tuhan yg sangat memberkati hidup saya.
ReplyDelete