Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 28 Juli 2018
Baca: Hosea 11:1-11
"Aku tidak akan melaksanakan murka-Ku yang bernyala-nyala itu, tidak akan
membinasakan Efraim kembali. Sebab Aku ini Allah dan bukan manusia,
Yang Kudus di tengah-tengahmu, dan Aku tidak datang untuk menghanguskan." Hosea 11:9
Perikop pembacaan firman Tuhan hari ini adalah kasih Tuhan mengalahkan kedegilan orang Israel. Ini menunjukkan betapa besar dan ajaib kasih Tuhan kepada umat-Nya. Semua anak pasti tak luput dari teguran dan didikan orangtuanya. Terkadang orangtua harus berlaku keras dan jika perlu ia menghajar anaknya dengan menggunakan tongkat. Bukan berarti orangtua tidak mengasihi anaknya, tapi hal itu dilakukan justru demi kebaikan si anak. "Siapa tidak menggunakan tongkat, benci kepada anaknya; tetapi siapa mengasihi anaknya, menghajar dia pada waktunya." (Amsal 13:24).
Sebagai anak-anak Tuhan kita pun pernah merasakan kerasnya didikan Tuhan. Kita pernah merasakan bagaimana Tuhan marah kepada kita karena kesalahan dan kedegilan hati kita. Tetapi ada satu hal yang perlu diketahui, Tuhan tidak pernah merencanakan hal-hal yang jahat atau merencanakan untuk membinasakan umat-Nya (ayat nas). Tuhan berfirman: "Makin Kupanggil mereka, makin pergi mereka itu dari hadapan-Ku; mereka
mempersembahkan korban kepada para Baal, dan membakar korban kepada
patung-patung. Padahal Akulah yang mengajar Efraim berjalan dan mengangkat mereka di
tangan-Ku, tetapi mereka tidak mau insaf, bahwa Aku menyembuhkan mereka." (Hosea 11:2-3). Sekalipun umat Israel terus hidup dalam ketidaktaatan dan pemberontakan, bahkan mereka telah melakukan perzinahan rohani, Tuhan tetap menunjukkan kesabaran-Nya, keagungan dan kebesaran kasih-Nya tidak pernah pudar. "Aku menarik mereka dengan tali kesetiaan, dengan ikatan kasih." (Hosea 11:4a).
Jika saat ini kita mengalami badai hidup, situasi-situasi sulit harus kita alami, tak sepatutnya kita menggerutu, ngambek seperti anak kecil dan mengira Tuhan tidak mengasihi kita dan meninggalkan kita. Adakalanya itu diijinkan Tuhan terjadi atas kita dengan tujuan agar kita sadar akan kesalahan-kesalahan kita, tapi seringkali kita salah paham dan kecewa atas didikan Tuhan ini, sebab menimbulkan rasa sakit secara badani.
"...Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya, dan Ia menyesah orang yang diakui-Nya sebagai anak." Ibrani 12:6
Firman yg memberkati kita semua. Amin.
ReplyDeleteTuhan berkati
ReplyDeleteAmin
ReplyDeleteHebat renungan hari ini.
ReplyDeleteBaru saja ku alami kejadian menggerutu,lalu aku teringat renungan air hidup dan isinya tepat seperti yang ku alami.sungguh besar kuasa Allah akan hidupku.Terima kasih Tuhan atas segala pengajaranMu.Ajaib,Tuhan Maha tahu dan sangat mengasihiku.Amin
Amin
ReplyDelete