Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 17 April 2018
Baca: Yesaya 25:1-5
"Ya TUHAN, Engkaulah Allahku; aku mau meninggikan Engkau, mau menyanyikan
syukur bagi nama-Mu; sebab dengan kesetiaan yang teguh Engkau telah
melaksanakan rancangan-Mu yang ajaib yang telah ada sejak dahulu." Yesaya 25:1
Pada umumnya setiap orang lebih suka memiliki rancangan-rancangan sendiri bagi kehidupannya yang didasarkan pada apa yang tampak secara kasat mata dan sifatnya duniawi. Berbeda dengan rancangan Tuhan yang lebih terfokus pada hal-hal yang rohaniah. Semisal dalam hal memilih pasangan hidup atau memilih pemimpin biasanya orang lebih berfokus kepada penampilan lahiriah (fisik), sementara Tuhan lebih memperhatikan hal-hal yang rohaniah (1 Samuel 16:7b).
Sedikit orang mau tunduk dan mengikuti rancangan Tuhan, karena mereka menganggap bahwa rancangan Tuhan itu jauh dari yang diinginkan dan sangat tidak mengenakkan secara daging. Tuhan berkata, "Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN. Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu." (Yesaya 55:8-9). Yusuf adalah contoh orang yang memilih untuk mengikuti rancangan Tuhan sekalipun ia harus mengalami suatu proses perjalanan hidup yang panjang, melelahkan dan sangat tidak mengenakkan secara daging. Ditinjau dari latar belakang keluarga, ia adalah anak kesayangan ayahnya. "Israel lebih mengasihi Yusuf dari semua anaknya yang lain, sebab Yusuf
itulah anaknya yang lahir pada masa tuanya; dan ia menyuruh membuat
jubah yang maha indah bagi dia." (Kejadian 37:3). Dengan kata lain Yusuf telah terbiasa berada di zona nyaman. Karena ayahnya lebih menyayangi Yusuf timbullah kebencian dalam diri saudara-saudaranya, dan kebencian mereka semakin menjadi-jadi ketika mereka tahu bahwa Tuhan mempunyai rancangan besar bagi kehidupan Yusuf yang dinyatakan melalui mimpi (Kejadian 37:5-11).
Ada harga yang harus Yusuf bayar untuk masuk dalam rancangan Tuhan ini: dimasukkan ke dalam sumur (Kejadian 37:24), dijual kepada saudagar Midian dengan harga 20 syikal perak, menjadi budak di rumah Potifar, difitnah oleh isteri Potifar dan dijebloskan ke dalam penjara. Yusuf yang sebelumnya hidup dalam kenyamanan kini harus mengalami proses hidup yang pahit demi menggenapi rancangan Tuhan!
No comments:
Post a Comment