Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 14 April 2018
Baca: Yakobus 3:1-12
"Sebab kita semua bersalah dalam banyak hal; barangsiapa tidak bersalah
dalam perkataannya, ia adalah orang sempurna, yang dapat juga
mengendalikan seluruh tubuhnya." Yakobus 3:2
Kehendak Tuhan bagi setiap orang percaya adalah semakin hari semakin disempurnakan, hingga saat Kristus datang untuk menjemput kita sebagai mempelai-Nya didapati kita tak bercacat cela. Untuk menjadi sempurna bukan perkara mudah, tapi juga bukan perkara yang mustahil bagi orang percaya. Ini membutuhkan proses yang tidak langsung bisa dicapai dalam waktu semalam, melainkan suatu proses yang berlangsung seumur hidup.
Untuk mencapai apa yang menjadi kehendak Tuhan ini kita harus punya tekad yang kuat dan penuh komitmen untuk menyucikan diri dari segala pencemaran jasmani dan rohani setiap hari seperti yang dinasihatkan oleh rasul Paulus: "Saudara-saudaraku yang kekasih, karena kita sekarang memiliki
janji-janji itu, marilah kita menyucikan diri kita dari semua pencemaran
jasmani dan rohani, dan dengan demikian menyempurnakan kekudusan kita
dalam takut akan Allah." (2 Korintus 7:1). Bagaimana caranya? Hal mendasar yang harus kita lakukan adalah bertekun dalam membaca dan merenungkan firman Tuhan. Suka atau tidak suka kita harus memiliki kedisiplinan dalam hal itu. Ada banyak orang Kristen yang ogah-ogahan menyediakan waktu untuk membaca dan merenungkan firman Tuhan. Alkitab dibuka dan hanya dibaca hanya saat beribadah di gereja atau di persekutuan, padahal jelas dikatakan bahwa "Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar,
untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk
mendidik orang dalam kebenaran." (2 Timotius 3:16). Karena itu "Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi
renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati
sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya," (Yosua 1:8). Jika perbendaharaan hati kita penuh dengan firman Tuhan, perkataan dan tindakan kita pun akan penuh kehati-hatian.
Ayat nas menyatakan bahwa diawali dari penguasaan diri terhadap ucapan atau perkataan, kita akan dibawa kepada kesempurnaan. Jadi kalau ingin sempurna kita harus belajar untuk mengekang lidah kita, sebab sekalipun lidah itu suatu anggota kecil dari tubuh, tetapi dapat mengendalikan seluruh tubuh kita.
No comments:
Post a Comment