Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 3 Maret 2018
Baca: Yehezkiel 22:1-31
"Aku mencari di tengah-tengah mereka seorang yang hendak mendirikan
tembok atau yang mempertahankan negeri itu di hadapan-Ku, supaya jangan
Kumusnahkan, tetapi Aku tidak menemuinya." Yehezkiel 22:30
Doa adalah hal penting dalam hidup orang percaya karena doa adalah nafas hidup. Karena itulah orang percaya harus berdoa setiap saat dan tiada berkeputusan.
Kata tembok pada ayat nas berbicara tentang doa. Di Yerusalem ada sebuah tembok yang disebut Tembok Ratapan, tempat yang penting dan dianggap suci oleh orang Yahudi. Ini adalah sisa dinding Bait Suci di Yerusalem yang dibangun oleh Raja Herodes. Bait Suci itu hancur ketika orang-orang Yahudi memberontak kepada kerajaan Romawi pada tahun 70 Masehi. Panjang tembok ini semula sekitar 485 meter, dan sekarang sisanya hanyalah 60 meter. Orang Yahudi percaya bahwa tembok ini tidak ikut hancur sebab di situlah ada 'Shekhinah' (kehadiran Tuhan). Tembok ini dulu dikenal hanya sebagai Tembok Barat di Yerusalem, tetapi kini disebut 'Tembok Ratapan' karena di situ orang Yahudi berdoa dan meratapi dosa-dosa mereka dengan penuh penyesalan, juga menyelipkan doa mereka yang ditulis dalam kertas di celah-celah dinding tembok.
Saat mengalami masalah, kesusahan atau kesesakan, orang-orang Israel biasa datang ke tembok tersebut untuk berdoa dan meratap kepada Tuhan. Penting sekali bagi setiap orang percaya untuk mendirikan 'tembok' yaitu berdoa. Berdoa bukan hanya saat perlu, tapi doa yang menggambarkan suatu persekutuan yang karib dengan Tuhan. Ayat nas di atas mengatakan bahwa Tuhan sedang mencari orang-orang yang membangun 'tembok', tetapi Ia tidak menemukannya. Artinya betapa Tuhan sangat menginginkan umat yang berdoa. Tuhan senang melihat umat-Nya membangun tembok (berdoa).
Dengan berdoa kita mengungkapkan keluhan-keluhan kepada Tuhan dan dalam iman kita mendapatkan apa yang kita butuhkan. Dengan berdoa pula kita menyatakan kekaguman, pujian dan penghormatan kepada Tuhan. Dengan berdoa berarti kita sedang berjaga-jaga. Terlebih-lebih di tengah situasi dunia yang semakin buruk ini kita harus makin intensif mencari Tuhan. Jangan biarkan tembok-tembokmu itu menjadi reruntuhan!
Karena itu "Carilah TUHAN selama Ia berkenan ditemui; berserulah kepada-Nya selama Ia dekat!" Yesaya 55:6
Amien...
ReplyDelete