Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 30 Januari 2018
Baca: 2 Korintus 3:1-18
"Karena telah ternyata, bahwa kamu adalah surat Kristus, yang ditulis
oleh pelayanan kami, ditulis bukan dengan tinta, tetapi dengan Roh dari
Allah yang hidup, bukan pada loh-loh batu, melainkan pada loh-loh
daging, yaitu di dalam hati manusia." 2 Korintus 3:3
Untuk bisa menjadi surat Kristus yang hidup, dari pihak kita harus ada pertobatan yang sungguh supaya bisa memberi kesan bagi siapa pun yang membacanya. Sebagaimana sebuah pohon dikenal lewat buahnya, pula kita akan dikenal lewat buah-buah pertobatan yang dihasilkan melalui kehidupan secara nyata.
Rasul Paulus menyatakan bahwa 'surat' itu "...ditulis
oleh pelayanan kami, ditulis bukan dengan tinta, tetapi dengan Roh dari
Allah yang hidup, bukan pada loh-loh batu, melainkan pada loh-loh
daging, yaitu di dalam hati manusia." (ayat nas). Mengapa Tuhan menulisnya di dalam hati? Karena hati merupakan pancaran sumber kehidupan (Amsal 4:23), dan "Seperti air mencerminkan wajah, demikianlah hati manusia mencerminkan manusia itu." (Amsal 27:19). Perkataan atau tingkah laku kita bisa dimanipulasi, tetapi hati kita tidak bisa. Demikian juga di dalam perbuatan orang bisa saja berpura-pura (pakai topeng), bersikap sopan dan baik di hadapan sesamanya, tetapi hati tetap tidak bisa ditipu dan dibohongi. Karena itulah rasul Paulus mengatakan bahwa surat itu ditulis di dalam hati. Kalau hati sudah diubahkan atau dipulihkan, maka secara otomatis akan terefleksi pada setiap perkataan, perbuatan atau tingkah laku yang turut diubahkan.
Manusia tidak bisa melihat apa yang ada di hati orang lain, tetapi Tuhan bisa. Hati yang sudah mengalami pemulihan pasti akan mengeluarkan hal-hal yang berbeda dari sebelumnya. "Kamu akan Kuberikan hati yang baru, dan roh yang baru di dalam batinmu
dan Aku akan menjauhkan dari tubuhmu hati yang keras dan Kuberikan
kepadamu hati yang taat." (Yehezkiel 36:26). Jadi yang menulis surat itu bukanlah manusia atau diri kita sendiri, melainkan Roh Tuhan. Apa yang Roh Tuhan tulis di hati kita? Yaitu firman-Nya atau hukum-hukum-Nya.
"Aku akan menaruh Taurat-Ku dalam batin mereka dan menuliskannya dalam
hati mereka; maka Aku akan menjadi Allah mereka dan mereka akan menjadi
umat-Ku." Yeremia 31:33
Terimakasih.
ReplyDeleteRenungan yg sangat memberkatiku..Amin.
Kiranya firman Tuhan ini bisa terpelihara dalam hati kita yg membacanya
ReplyDeleteAmin
ReplyDeleteHati yang diubahkan dan dipulihkan akan menghasilkan buah buah ketaatan akan firman Tuhan. Terima kasih Tuhan.
ReplyDeleteAmin
ReplyDeleteFirmanNya kupuji, Terpujilah Tuhan. HALELUYA... AMIN
ReplyDelete