Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 21 Desember 2017
Baca: Ibrani 9:11-28
"demikian pula Kristus hanya satu kali saja mengorbankan diri-Nya untuk
menanggung dosa banyak orang. Sesudah itu Ia akan menyatakan diri-Nya
sekali lagi tanpa menanggung dosa untuk menganugerahkan keselamatan
kepada mereka, yang menantikan Dia." Ibrani 9:28
Keimamatan Kristus tidak dapat disamakan dengan pribadi dan peran para imam lain yang hidup di zaman Perjanjian Lama. Menggapa? Para imam di Perjanjian Lama mempersembahkan hewan sebagai korban penghapusan dosa dan itu hanya menutup dosa untuk sementara waktu, tetapi pengorbanan Kristus itu sekali dan berlaku untuk selama-lamanya. Ini berarti karya keselamatan yang dikerjakan Kristus dengan mempersembahkan diri-Nya sebagai korban dapat menyelamatkan semua orang berdosa yang mau percaya kepada-Nya, dari zaman ke zaman.
Alkitab secara tegas menyatakan bahwa keimaman Kristus itu tidak akan pernah dapat beralih atau tergantikan oleh siapa pun: "...Engkau adalah Imam untuk selama-lamanya" (Ibrani 7:21), dan Dia adalah jalan dan kebenaran dan hidup, tidak ada seorang pun yang dapat datang kepada Bapa kalau tidak melalui-Nya (Yohanes 14:6). Karena itu "Ia sanggup juga menyelamatkan dengan sempurna semua orang yang oleh Dia
datang kepada Allah. Sebab Ia hidup senantiasa untuk menjadi Pengantara
mereka." (Ibrani 7:25). Melalui karya pengorbanan Kristus yang sekali untuk selamanya ini setiap kita yang percaya kepada-Nya beroleh keberanian untuk menghampiri takhta kasih karunia Bapa, mendapatkan pengampunan dosa dan keselamatan yang pasti dan bersifat kekal. Dialah Imam Besar Agung yang sanggup menyelamatkan, dan tidak ada lagi yang dapat manusia lakukan untuk menambahi atau mengurangi kesempurnaan korban Kristus.
Tertulis: "...jika darah domba jantan dan darah lembu jantan dan percikan abu lembu
muda menguduskan mereka yang najis, sehingga mereka disucikan secara
lahiriah, betapa lebihnya darah Kristus, yang oleh Roh yang kekal telah
mempersembahkan diri-Nya sendiri kepada Allah sebagai persembahan yang
tak bercacat, akan menyucikan hati nurani kita dari perbuatan-perbuatan
yang sia-sia," (Ibrani 9:13-14).
Kristus dengan membawa korban yang sempurna dan tak bercacat yaitu tubuh-Nya dan darah-Nya, menghasilkan pengampunan dosa dan keselamatan kekal.
No comments:
Post a Comment