Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 6 Desember 2017
Baca: Mazmur 27:4-6
"Satu hal telah kuminta kepada TUHAN, itulah yang kuingini: diam di rumah
TUHAN seumur hidupku, menyaksikan kemurahan TUHAN dan menikmati
bait-Nya." Mazmur 27:4
Bagi Daud tak ada tempat yang paling ia ingini selain berada di dalam bait Tuhan. "Sebab lebih baik satu hari di pelataran-Mu dari pada seribu hari di
tempat lain; lebih baik berdiri di ambang pintu rumah Allahku dari pada
diam di kemah-kemah orang fasik." (Mazmur 84:11). Saat berada di dalam bait Tuhan inilah Daud merasakan dan mengalami hadirat Tuhan. Hadirat Tuhan dapat diartikan sebagai kehadiran Tuhan, hadir di tengah-tengah umat-Nya dengan segala manifestasinya. Di dalam hadirat Tuhan ada sukacita, damai sejahtera, ketenangan, kemenangan, keamanan, pemulihan, perlindungan dan jawaban untuk semua pergumulan yang kita alami.
Dunia ini penuh dengan masalah, penderitaan, tekanan dan air mata; namun syukur kepada Tuhan, sebagai umat tebusan-Nya kita mempunyai hak untuk masuk dalam hadirat-Nya, sehingga sekalipun kita berada di dunia yang penuh masalah dan air mata, saat kita berada di hadirat Tuhan ada pertolongan, pemulihan, kelepasan, kepuasan, sukacita dan bahkan damai sejahtera yang melampaui segala akal (baca Filipi 4:7). Akan tetapi tidak semua orang bisa masuk ke hadirat Tuhan dan merasakan lawatan Tuhan, ada syarat yang harus dipenuhi, utamanya hidup dalam kekudusan. "TUHAN ada di dalam bait-Nya yang kudus;" (Mazmur 11:4), artinya hadirat Tuhan itu kudus, maka tanpa kekudusan tidak seorang pun dapat mengalami hadirat-Nya. "...hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu sama seperti Dia yang kudus, yang telah memanggil kamu, sebab ada tertulis: Kuduslah kamu, sebab Aku kudus." (1 Petrus 1:15-16).
Hidup kudus adalah syarat utama untuk masuk ke dalam hadirat Tuhan. Adalah mutlak bagi orang percaya berjalan dalam kekudusan setiap hari. Kalau hidup kita tidak kudus atau ada dosa yang masih belum dibereskan, kita tidak akan mampu bertahan di dalam hadirat Tuhan. Jadi untuk merasakan dan menikmati hadirat Tuhan hidup kita harus benar-benar dalam keadaan benar.
Hadirat Tuhan itu sungguh teramat kudus, karena itu kita pun harus hidup dalam kekudusan!
No comments:
Post a Comment