Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 24 November 2017
Baca: Lukas 14:28-35
"Sebab siapakah di antara kamu yang kalau mau mendirikan
sebuah menara tidak duduk dahulu membuat anggaran biayanya, kalau-kalau
cukup uangnya untuk menyelesaikan pekerjaan itu?" Lukas 14:28
Seperti halnya menempuh perjalanan jauh untuk mencapai suatu tempat yang hendak dituju, demikian pula dengan kehidupan ini, kita pun harus memiliki tujuan yang jelas. Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan perencanaan yang benar-benar matang. Perencanaan itu bagaikan peta petunjuk yang menuntun kita kepada suatu tujuan. Ada banyak orang mengingini kehidupan yang lebih baik dan bermasa depan cerah, namun dalam kehidupan sehari-hari mereka berlaku sembrono dan tidak memiliki perencanaan yang jelas. Mungkinkah keinginannya bisa terwujud?
Semua orang tahu bahwa keberhasilan itu tidak terjadi dalam waktu semalam, tidak ada keberhasilan tanpa harga yang harus dibayar. Artinya keberhasilan merupakan sebuah proses dan setiap proses selalu diawali dengan perencanaan dan kemudian kerja keras. Jika perencanaan sudah asal-asalan (amburadul), ditambah lagi tidak ada usaha keras, maka siap-siaplah untuk menerima kegagalan. Mulai dari sekarang buatlah perencanaan yang matang dan jangan menjadi orang yang malas. Mungkin ada yang bertanya, "Aku sudah merencanakan segala sesuatu, tapi mengapa masih saja gagal?" Sudahkah kita melibatkan Tuhan? Dengan perencanaan saja orang bisa gagal, apalagi hidup tanpa perencanaan! Adakalanya melalui kegagalan kita diingatkan agar selalu melibatkan Tuhan di setiap rencana. Dalam segala hal seharusnya kita berkata, "Jika Tuhan menghendakinya, kami akan hidup dan berbuat ini dan itu." (Yakobus 4:15).
Alkitab memberikan sebuah ilustrasi lain tentang pentingnya sebuah perencanaan hidup: "Atau, raja manakah yang kalau mau pergi berperang melawan
raja lain tidak duduk dahulu untuk mempertimbangkan, apakah dengan
sepuluh ribu orang ia sanggup menghadapi lawan yang mendatanginya dengan
dua puluh ribu orang?" (Lukas 14:31). Karena itu setiap kali membuat sebuah rencana jangan sekali-kali kita melupakan Tuhan, sebab Dialah yang berkuasa atas hidup kita, Dia tahu hari esok.
"Serahkanlah perbuatanmu kepada TUHAN, maka terlaksanalah segala rencanamu." Amsal 16:3
Kepada Tangan Tuhanlah kuserahkan segala pekerjaanku dan anakanakku Amin
ReplyDeleteKepada Tuhan Yesus kuserahkan hidupku, anak2ku dan masa depan kami. Di bumi kami hidup untuk Tuhan. Saat kembali nanti kelak kami juga rindu bertemu muka dengan Bapa. Amin.
ReplyDeleteBiarlah tangan pengasihanNya memberkati segala rencana kami. Amen
ReplyDeleteAmin, sungguh indah memang, apalagi kita tau, bahwa kita sekarang hidup seperti domba di tengah2 serigala.
ReplyDeleteBiarlah campur tangan Tuhan senantiasa menjadi bagian dalam rencana kehidupan keluarga serta masa depan anak-anakku. Amin
ReplyDelete