Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 12 Oktober 2017
Baca: Matius 16:13-20
"Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya." Matius 16:18
Fondasi adalah hal terpenting dari suatu bangunan. Mengapa? Sebab kualitas fondasi sebuah bangunan akan menentukan batasan seberapa kokoh dan seberapa tinggi bangunan bisa dibangun di atasnya. Begitu pula dalam kehidupan rohani, hukum yang sama juga berlaku. Kehidupan orang percaya itu diumpamakan seperti sebuah bangunan. Karena itu penting sekali memperhatikan fondasi hidup kita, sebab fondasi akan menentukan kualitas kerohanian kita.
Tuhan Yesus berkata, "Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan
melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan
rumahnya di atas batu. Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin
melanda rumah itu, tetapi rumah itu tidak rubuh sebab didirikan di atas
batu." (Matius 7:24-25). Alkitab jelas menyatakan bahwa fondasi hidup orang percaya adalah Tuhan Yesus sendiri, bukan yang lain seperti tertulis: "...tidak ada seorangpun yang dapat meletakkan dasar lain dari pada dasar yang telah diletakkan, yaitu Yesus Kristus." (1 Korintus 3:11). Jadi, yang menjadi fondasi hidup orang percaya bukanlah sebuah pelayanan, keanggotaan atau jabatan dalam struktur keorganisasian di sebuah gereja dan sebagainya. "Sesungguhnya, Aku meletakkan di Sion sebuah batu yang terpilih, sebuah
batu penjuru yang mahal, dan siapa yang percaya kepada-Nya, tidak akan
dipermalukan." (1 Petrus 2:6).
Nama Petrus dalam bahasa Yunani adalah petros yang memiliki arti batu kecil atau kerikil. Adapun batu karang dalam bahaasa Yunani adalah petra yang artinya batu besar. Artinya bahwa gereja tidak dibangun di atas pribadi Petrus, yang adalah seorang manusia lemah, penuh keterbatasan dan mudah sekali rapuh, seperti batu kecil atau kerikil. Gereja yang dibangun diatas pribadi manusia takkan mampu berdiri kokoh dan mudah sekali diombang-ambingkan. Bukti nyata adalah perjalanan rohani Petrus sendiri yang pernah menyangkal Tuhan Yesus sebanyak tiga kali. Satu-satunya fondasi hidup yang kokoh bagi orang percaya, tak lain dan tak bukan, hanyalah Tuhan Yesus sendiri.
"Hanya Dialah gunung batuku dan keselamatanku, kota bentengku, aku tidak akan goyah." Mazmur 62:3
No comments:
Post a Comment