Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 22 Agustus 2017
Baca: Matius 25:31-46
"Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang tidak kamu
lakukan untuk salah seorang dari yang paling hina ini, kamu tidak
melakukannya juga untuk Aku." Matius 25:45
Banyak orang Kristen sudah merasa diri sebagai orang yang 'rohani' atau memiliki tingkat kerohanian yang mumpuni oleh karena sudah rajin beribadah, terlibat aktif dalam pelayanan, bahkan sudah melayani di atas mimbar, baik itu sebagai pengkhotbah, pemimpin pujian atau singer. Menurut hemat manusia mereka bisa dikatakan sudah cukup teruji, dan tentunya berharap bahwa apa yang dilakukannya akan menyenangkan hati Tuhan dan Tuhan akan memberikan pujian terhadapnya.
Perhatikan apa yang Tuhan Yesus katakan, "Enyahlah dari hadapan-Ku, hai kamu orang-orang terkutuk, enyahlah ke
dalam api yang kekal yang telah sedia untuk Iblis dan
malaikat-malaikatnya. Sebab ketika Aku lapar, kamu tidak memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu tidak memberi Aku minum; ketika Aku seorang asing, kamu tidak memberi Aku tumpangan; ketika Aku
telanjang, kamu tidak memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit dan dalam
penjara, kamu tidak melawat Aku." (ayat 41b-43). Mendengar perkataan Tuhan Yesus ini semua orang pasti akan terperanjat dan menyangkal, bahwa selama ini mereka tak pernah melihat Tuhan Yesus dalam keadaan seperti yang disebutkan itu: "Tuhan, bilamanakah kami melihat Engkau lapar, atau haus, atau sebagai
orang asing, atau telanjang atau sakit, atau dalam penjara dan kami
tidak melayani Engkau?" (ayat 44). Banyak anak Tuhan sudah berbuat baik, namun tidak dinyatakan kepada orang yang paling hina. Memang berbuat baik kepada orang yang dipandang hina, kotor dan rendah tak mendapat pujian manusia. Sedikit orang mau melakukannya.
Umumnya kita berbuat baik kepada orang yang juga berbuat baik kepada kita, alias mereka yang memiliki kontribusi bagi kita. Perbuatan baik cenderung didasarkan pada untung-rugi. Atau kita berlomba-lomba untuk berbuat baik kepada orang yang kaya, terpandang, atau orang besar, supaya kita beroleh perhatian. Tuhan memperingatkan kita dengan keras agar kita memiliki kepedulian kepada orang-orang miskin dan hina papa.
Kepedulian kita sangat berarti bagi orang-orang yang miskin papa. Inilah ujian kasih yang sesungguhnya! Semua yang kita lakukan untuk mereka, Tuhan perhitungkan.
Terimakasih Tuhan sudah menegur dan selalu mengingatkan saya lewat renungan harian ini
ReplyDeletePuji Tuhan... Terima kasih Tuhan Yesus Kristus atas firman yang mengajar dan menguatkan saya hari ini. Amin
ReplyDeleteAmin.
ReplyDeleteTerpuji Nama Mu Tuhan ,biarlah hamba dapat melakukan Firman Mu yg Kudus
ReplyDeleteAmien