Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 27 Agustus 2017
Baca: Kisah Para Rasul 9:1-19
"Ia menumpangkan tangannya ke atas Saulus, katanya: 'Saulus, saudaraku,
Tuhan Yesus, yang telah menampakkan diri kepadamu di jalan yang engkau
lalui, telah menyuruh aku kepadamu, supaya engkau dapat melihat lagi dan
penuh dengan Roh Kudus.'" Kisah 9:17
Banyak orang terkagum-kagum dengan kebesaran, kehebatan atau prestasi yang diraih seseorang dalam bidang yang ditekuninya. Misalnya adalah Susi Susanti. Siapa yang tidak mengenal sosok Susi Susanti Salah satu legenda bulutangkis Indonesia. Lucia Fransisca Susi Susanti (nama lengkapnya), lahir 11 Februari 1971 di Tasikmalaya (Jawa Barat). Serentetan prestasi telah diukir Susi Susanti: medali emas Olipiade, juara dunia 1993, juara piala dunia (6x), juara final Grand Prix (6x), dan masih banyak lagi. Tapi tahukah siapa orang-orang yang berperan besar dalam keberhasilan Susi Susanti? Tak semua orang tahu. Selain kedua orangtua, ada peran pelatih, baik yang melatih Susi mulai dari klub kecil atau yang melatihnya saat berada di pelatnas Cipayung. Meski hanya berada di balik layar mereka memiliki sumbangsih yang cukup berarti bagi karir Susi Susanti.
Begitu pula rasul Paulus, semua orang percaya pasti mengenal namanya! Seorang tokoh besar di dalam Perjanjian Baru yang dipakai Tuhan secara luar biasa dalam pemberitaan Injil. Namun di balik kesuksesan rasul Paulus dalam pelayanan ada orang yang tak boleh dilupakan dan dianggap remeh perannya. Orang itu adalah Ananias, orang Kristen pada abad pertama Masehi di kota Damsyik atau Damaskus. Disebutkan bahwa Ananias diperintahkan Tuhan untuk menyembuhkan kebutaan Paulus, yang waktu itu masih bernama Saulus. "Pergilah, sebab orang ini adalah alat pilihan bagi-Ku untuk
memberitakan nama-Ku kepada bangsa-bangsa lain serta raja-raja dan
orang-orang Israel." (Kisah 9:15), membaptisnya menjadi seorang pengikut Kristus (Kristen), serta membimbingnya untuk mengenal Tuhan Yesus lebih lagi. Bisa dikatakan Ananias menjadi tokoh di balik layar yang mengantarkan Paulus menjadi hamba Tuhan besar.
Mungkin saat ini Saudara hanya bekerja 'di balik layar' pelayanan, tidak semua orang mengenal siapa Saudara dan mungkin Saudara dipandang remeh oleh banyak orang. Namun jangan merasa kecil hati, percayalah bahwa Tuhan melihat, memperhatikan dan memperhitungkan setiap jerih lelah Saudara!
Meski manusia tak melihat, Tuhan tidak pernah terlelap dan tertidur!
No comments:
Post a Comment