Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 12 Agustus 2017
Baca: Yakobus 4:1-10
"Hai kamu, orang-orang yang tidak setia! Tidakkah kamu tahu, bahwa
persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan Allah? Jadi
barangsiapa hendak menjadi sahabat dunia ini, ia menjadikan dirinya
musuh Allah." Yakobus 4:4
Demas yang dulunya adalah teman sekerja Paulus dalam pelayanan, yang dulunya memiliki orientasi hidup untuk menyenangkan hati Tuhan, kini berubah haluan 180 derajat yaitu hidup untuk kesenangan diri sendiri. Bagaimana mungkin seorang pekerja Tuhan dapat meninggalkan pelayanan dan memilih dunia? Sepertinya sulit untuk dipercaya, namun ini sebuah kenyataan. Oleh karena itu kita harus memperhatikan nasihat Tuhan Yesus: "Jagalah dirimu, supaya hatimu jangan sarat oleh pesta pora dan kemabukan
serta kepentingan-kepentingan duniawi dan supaya hari Tuhan jangan
dengan tiba-tiba jatuh ke atas dirimu seperti suatu jerat." (Lukas 21:34).
Tuhan mendidik kita dengan keras untuk tidak 'bersentuhan' dengan dunia, dengan suatu tujuan: "Ia mendidik kita supaya kita meninggalkan kefasikan dan
keinginan-keinginan duniawi dan supaya kita hidup bijaksana, adil dan
beribadah di dalam dunia sekarang ini dengan menantikan penggenapan pengharapan kita yang penuh bahagia dan
penyataan kemuliaan Allah yang Mahabesar dan Juruselamat kita Yesus
Kristus," (Titus 2:12-13). Rasul Yohanes menyatakan bahwa jika orang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada pada diri orang tersebut (baca 1 Yohanes 2:15).
Demas tentunya juga mengetahui bahwa kasih Tuhan jauh melebihi dari apa pun yang ada di dunia ini, namun setelah melihat kemewahan kota metropolitan Tesalonika ia memutuskan untuk meninggalkan pelayanan. Mungkin ketika kita pertama kali percaya pada Tuhan kita memiliki roh yang menyala-nyala untuk mengasihi Tuhan dan melayani-Nya. Namun ketika kita mulai menyepelekan kasih Tuhan, kita mulai membuka diri akan cinta dunia, kasih mula-mula itu pun menjadi pudar. Berhati-hatilah! Kemewahan dan kenikmatan dunia hanya sementara, tetapi orang yang melakukan kehendak Tuhan tetap hidup selama-lamanya (baca 1 Yohanes 2:17).
"Adakah kamu sebodoh itu? Kamu telah mulai dengan Roh, maukah kamu sekarang mengakhirinya di dalam daging? Sia-siakah semua yang telah kamu alami sebanyak itu? Masakan sia-sia!" Galatia 3:3-4
Jadilah padaku seturut dengan kehendakMu ya Tuhan.
ReplyDeleteAmin.
ReplyDeletePuji Tuhan
ReplyDeletePuji Tuhan
ReplyDeletePuji Tuhan
ReplyDelete