Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 17 Juli 2017
Baca: Imamat 19:17-18
"Janganlah engkau menuntut balas, dan janganlah menaruh dendam terhadap
orang-orang sebangsamu, melainkan kasihilah sesamamu manusia seperti
dirimu sendiri; Akulah TUHAN." Imamat 19:18
Ketika disakiti, dijahati atau diperlakukan secara tidak adil oleh orang lain naluriah kita cenderung untuk melakukan pembalasan atau menyimpan dendam di hati, yang sewaktu-waktu -ketika timing sudah tepat- akan dilampiaskan.
Sebagai orang percaya layakkah kita 'memelihara' dendam? Mendendam adalah pelanggaran terhadap firman Tuhan. Dendam berarti menyimpan akar pahit, sakit hati dan juga kebencian terhadap orang lain! "Janganlah engkau membenci saudaramu di dalam hatimu, tetapi engkau harus
berterus terang menegor orang sesamamu dan janganlah engkau
mendatangkan dosa kepada dirimu karena dia." (Imamat 19:17). Orang yang mendendam pasti memiliki hati yang tidak bersih, biasanya pikirannya akan dipenuhi dengan rencana-rencana jahat. Semakin kita mendendam semakin kita dibawa kepada tindakan jahat lainnya. Ini seperti mata rantai yang saling terhubung antara perilaku buruk yang satu kepada perilaku buruk lainnya.
Memiliki dendam terhadap orang lain sama artinya belum bisa mengampuni kesalahan orang lain. Alkitab menegaskan bahwa jika kita tidak mau mengampuni orang lain, maka Bapa di sorga juga tidak akan mengampuni kesalahan kita (baca Matius 6:14-15); artinya dendam hanya akan menghalangi hubungan kita dengan Tuhan, termasuk menghalangi doa-doa kita. Daud berkata, "Seandainya ada niat jahat dalam hatiku, tentulah Tuhan tidak mau mendengar." (Mazmur 66:18). Dendam tidak pernah membawa kepada kebaikan, sebaliknya hanya akan membuat hidup menderita. Rasul Paulus menasihati, "Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan
yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama
seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian." (Kolose 3:13).
"...janganlah kamu sendiri menuntut pembalasan, tetapi berilah tempat kepada
murka Allah, sebab ada tertulis: Pembalasan itu adalah hak-Ku. Akulah
yang akan menuntut pembalasan, firman Tuhan." Roma 12:19
luar biasa,,,firman tuhan yg sangat menyentuh hati,,
ReplyDeleteterimakasih saudara atas firmanya,,
terpujilah bapa disurga yang senantiasa bersama kita..
amin
Amin, puji Tuhan firman Tuhan mengarahkanku utk memgampuni saudaraku yg suka menyakiti kua
ReplyDelete