Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 7 Februari 2017
Baca: Mazmur 40:1-6
"Ia memberikan nyanyian baru dalam mulutku untuk memuji Allah kita.
Banyak orang akan melihatnya dan menjadi takut, lalu percaya kepada
TUHAN." Mazmur 40:4
Berbicara tentang seorang Daud pasti tak dapat dipisahkan dari pujian dan penyembahan, karena dialah yang menulis sebagian besar kitab Mazmur yang merupakan pengalaman hidup Daud sendiri ketika ia memiliki persekutuan yang karib dengan Tuhan. Daud berkata, "Aku hendak memuji TUHAN pada segala waktu; puji-pujian kepada-Nya tetap di dalam mulutku." (Mazmur 34:2), dan "Demikianlah aku mau memuji Engkau seumur hidupku dan menaikkan tanganku demi nama-Mu." (Mazmur 63:5). Dalam keadaan suka maupun duka Daud selalu memuji dan menyembah Tuhan. Gaya hidup inilah yang akhirnya menjadi kesaksian dan berdampak bagi orang lain sehingga mereka mendekat kepada Tuhan dan percaya kepada-Nya (ayat nas).
Nyanyian baru tidak harus diartikan secara harafiah berupa nyanyian yang belum pernah didengar atau baru saja diciptakan oleh si pencipta lagu, namun juga berarti nyanyian yang dinyanyikan oleh orang yang sudah diubahkan hidupnya sebagai 'manusia baru' di dalam Tuhan. Ketika Paulus dan Silas dipenjara karena memberitakan Injil, "...kira-kira tengah malam Paulus dan Silas berdoa dan menyanyikan
puji-pujian kepada Allah dan orang-orang hukuman lain mendengarkan
mereka. Akan tetapi terjadilah gempa bumi yang hebat, sehingga sendi-sendi
penjara itu goyah; dan seketika itu juga terbukalah semua pintu dan
terlepaslah belenggu mereka semua." (Kisah 16:25-26). Begitu puji-pujian dinaikkan kepada Tuhan sesuatu yang dahsyat terjadi: datanglah gempa bumi yang membuka pintu-pintu penjara dan belenggu para tahanan. Meski demikian tidak ada satu pun tahanan yang lari karena tempat itu dipenuhi dengan hadirat Tuhan. Kuasa pujian inilah yang akhirnya mendatangkan hujan pertobatan!
Melalui peristiwa supranatural ini dan kesaksian hidup Paulus dan Silas, kepala penjara bersama keluarganya membuka hatinya untuk berita Injil, kemudian mereka percaya kepada Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat. "...Seketika itu juga ia dan keluarganya memberi diri dibaptis." (Kisah 16:33). Menjangkau jiwa tidak harus mahir dulu dalam hal berkhotbah... yang terutama adalah memiliki kesaksian hidup.
Pemuji dan penyembah yang benar hidupnya pasti berdampak bagi orang lain!
No comments:
Post a Comment