Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 7 November 2016
Baca: Kejadian 39:1-23
"Bagaimanakah mungkin aku melakukan kejahatan yang besar ini dan berbuat dosa terhadap Allah?" Kejadian 39:9b
Saat berada di rumah Potifar kualitas iman Yusuf benar-benar diuji melalui isteri Potifar yang dipakai Iblis untuk mengincar dan merayunya untuk melakukan perbuatan cemar. Saat itu Yusuf benar-benar seperti makan buah simalakama. Di satu pihak isteri potifar adalah majikannya, dan tugas budak adalah melayani tuannya... kalau membantah pasti ada konsekuensi yang harus ditanggung; di sisi lain Yusuf takut akan Tuhan, dan seandainya ia lebih menuruti nafsu bejat isteri Potifar, tamatlah riwayat hidupnya. Ternyata keteguhan iman Yusuf membawanya keluar dari ujian berat ini. Ia sama sekali tidak mau berkompromi dengan dosa sedikit pun, tidak mau mencemarkan tubuhnya dengan hal-hal najis, padahal saat itu usia Yusuf masih sangat muda, usia yang penuh gejolak dan sangat rentan dengan berbagai macam godaan.
Ketegasan Yusuf untuk tidak berlaku cela di hadapan Tuhan didemonstrasikan ketika menolak tawaran isteri Potifar yang mencoba menjeratnya: "'Marilah tidur dengan aku.' Tetapi Yusuf meninggalkan bajunya di tangan perempuan itu dan lari ke luar." (ayat 12). Ini menunjukkan bahwa Yusuf lebih memilih takut kepada Tuhan daripada kepada manusia. Ada tertulis: "Dan janganlah kamu takut kepada mereka yang dapat membunuh
tubuh, tetapi yang tidak berkuasa membunuh jiwa; takutlah terutama
kepada Dia yang berkuasa membinasakan baik jiwa maupun tubuh di dalam
neraka." (Matius 10:28). Namun karena mempertahankan kesucian hidupnya Yusuf harus mengalami fitnahan dan dimasukkan ke dalam penjara. Dalam kondisi seprti ini sesungguhnya ia punya alasan memberontak kepada Tuhan dengan berkata, "Sia-sia sama sekali aku mempertahankan hati yang bersih, dan membasuh tanganku, tanda tak bersalah. Namun sepanjang hari aku kena tulah, dan kena hukum setiap pagi." (Mazmur 73:13-14). Tetapi tidak ada keluhan sepatah kata pun keluar dari pemuda ini karena ia sangat percaya bahwa "Mata TUHAN tertuju kepada orang-orang benar, dan telinga-Nya kepada teriak mereka minta tolong;" (Mazmur 34:16).
Saudara mengalami hal-hal serupa? Percayalah kita tak pernah ditinggalkan-Nya!
Ada harga yang harus dibayar untuk memiliki hati yang takut akan Tuhan!
No comments:
Post a Comment