Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 9 November 2016
Baca: Matius 6:22-23
"Mata adalah pelita tubuh." Matius 6:22a
Mata adalah indera untuk melihat. Mata dapat melihat jika ada cahaya, tanpa itu mata tidak bisa melihat. Mata jasmani hanya dapat melihat hal-hal yang sifatnya duniawi, yang hanya tertuju kepada urusan kebutuhan-kebutuhan dan keinginan-keinginan, "...demikianlah mata manusia tak akan puas." (Amsal 27:20). Bila mata kita hanya tertuju kepada hal-hal yang demikian dan sepenuhnya dikuasai oleh keadaan atau situasi yang ada cepat atau lambat kita akan mengalami kebutaan rohani, sehingga kita tidak mau melihat apa yang menjadi kehendak Tuhan. "Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan
keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa,
melainkan dari dunia." (1 Yohanes 2:16). Dengan mata jasmani pula kita mudah sekali melihat kelemahan dan kekurangan orang lain, mengkritik atau menghakimi orang lain, karena kita merasa diri kitalah yang paling benar, paling hebat, paling pintar, yang harus dihormati dan dihargai orang lain. "Mengapakah engkau melihat selumbar di mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu tidak engkau ketahui? Bagaimanakah engkau dapat berkata kepada saudaramu: Biarlah
aku mengeluarkan selumbar itu dari matamu, padahal ada balok di dalam
matamu." (Matius 7:3-4).
Alkitab mengingatkan: "Jika matamu baik, teranglah seluruh tubuhmu; jika matamu jahat, gelaplah seluruh tubuhmu. Jadi jika terang yang ada padamu gelap, betapa gelapnya kegelapan itu." (Matius 6:22-23). Dalam menjalani hidup ini orang percaya harus senantiasa memfungsikan mata rohaninya, yaitu hidup dengan tidak terpengaruh oleh situasi dan kondisi, artinya hidup karena percaya, bukan melihat. Dengan mata rohani inilah kita dapat melihat dengan penglihatan Ilahi: selalu ada kebaikan di balik masalah atau penderitaan yang ada.
Mungkin saat ini kita masih dihadapkan pada situasi-situasi sulit, namun dengan mata rohani kita akan selalu dimampukan untuk selalu bersikap optimis, sebab kita percaya bahwa dalam segala perkara Tuhan turut bekerja untuk mendatangkan kebaikan bagi kita (baca Roma 8:28); dengan mata rohani, kita dimampukan untuk melihat kesempatan di setiap kesempitan.
Dengan mata rohani kita akan melihat perkara-perkara besar dari Tuhan!
bagus
ReplyDeleteAmin ☺
ReplyDeleteAmin Puji Tuhan...
ReplyDeleteHaleluya Amin
ReplyDeletePuji Tuhan
ReplyDelete