Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 11 September 2016
Baca: Matius 21:18-22
"Dan apa saja yang kamu minta dalam doa dengan penuh kepercayaan, kamu akan menerimanya." Matius 21:22
Tuhan tidak terbatas ruang dan waktu. Ia bersedia ditemui kapan pun kita menyediakan waktu bersekutu dengan-Nya, namun tentu saja kita harus datang kepada-Nya dengan rasa hormat. Tetapi mengapa doa-doa kita sepertinya terbentur langit-langit kamar, tidak mau mencapai sorga, tempat Tuhan berada? Salah satu alasannya adalah kita sendiri tidak yakin akan doa-doa kita, alias berdoa dengan hati bimbang. 3. Hati yang percaya. Inilah sikap rohani yang harus kita miliki saat berdoa. Jangan bersikap seperti Tomas yang baru percaya kalau sudah melihat bukti. "Sebelum aku melihat bekas paku pada tangan-Nya dan sebelum aku
mencucukkan jariku ke dalam bekas paku itu dan mencucukkan tanganku ke
dalam lambung-Nya, sekali-kali aku tidak akan percaya." (Yohanes 20:25).
Meski seseorang tampak rajin beribadah ke gereja, atau aktif melayani pekerjaan Tuhan, tapi jika tidak memercayai firman Tuhan atau tetap bimbang terhadap janji firman-Nya, apalah artinya. Ketidakpercayaan atau kebimbangan hanya akan membuat doa-doa kita tak bermakna. Supaya doa kita didengar Tuhan kuncinya adalah percaya kepada Tuhan dan firman-Nya. "demikianlah firman-Ku yang keluar dari mulut-Ku: ia tidak akan kembali
kepada-Ku dengan sia-sia, tetapi ia akan melaksanakan apa yang
Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya." (Yesaya 55:11). Alkitab menyatakan bahwa tanpa iman percaya tidak ada seorang pun dapat menghampiri Tuhan dan berkenan kepada-Nya (baca Ibrani 11:6).
Inilah kesukaan Tuhan: kita datang kepada-Nya dengan percaya meskipun tidak melihat dan tidak merasakan apa-apa. Kita harus berjalan dengan iman dan bukan dengan melihat sebagaimana disampaikan rasul Paulus: "--sebab hidup kami ini adalah hidup karena percaya, bukan karena melihat--" (2 Korintus 5:7). Yakobus menasihati, "Hendaklah ia memintanya dalam iman, dan sama sekali jangan bimbang,
sebab orang yang bimbang sama dengan gelombang laut, yang
diombang-ambingkan kian ke mari oleh angin. Orang yang demikian janganlah mengira, bahwa ia akan menerima sesuatu dari Tuhan." (Yakobus 1:6-7).
Percaya adalah kata kunci untuk memiliki kehidupan doa yang berkuasa!
No comments:
Post a Comment