Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 4 September 2016
Baca: Filipi 4:2-9
"Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah
dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan
dengan ucapan syukur." Filipi 4:6
Semua orang pasti pernah kuatir! Banyak hal yang menyebabkan orang kuatir: tentang kebutuhan hidup sehari-hari (sandang, pangan, papan), biaya pendidikan yang semakin melambung, sakit-penyakit yang seringkali kambuh, masa depan anak, kuatir tidak segera mendapatkan jodoh dan masih banyak lagi. Merasa kuatir adalah hal yang sangat manusiawi, tapi jika terus-menerus melanda tidak akan mendatangkan kebaikan, melainkan berdampak sangat buruk: hilang damai sejahtera dan sukacita, mudah terserang penyakit: "Kekuatiran dalam hati membungkukkan orang," (Amsal 12:25).
Pemazmur menasihati: "Serahkanlah kuatirmu kepada TUHAN, maka Ia akan memelihara engkau!" (Mazmur 55:23a). Kalau kita menyerahkan dan memercayakan hidup dan segala permasalahannya kepada Tuhan, sesungguhnya tidak ada perkara yang perlu dikuatirkan, sebab semua ada dalam kendali kuasa-Nya dan tidak ada sesuatu yang sulit bagi-Nya untuk bertindak menolong kita. Yang perlu kita lakukan adalah datang kepada Tuhan melalui doa dan mengimani semua yang Ia sampaikan melalui firman-Nya. Hidup berkemenangan adalah bagian hidup orang percaya sebab kita memunyai Tuhan yang sanggup meneduhkan angin dan badai kehidupan. Ketika Elia sungguh-sungguh berdoa kepada Tuhan, hujan tidak turun selama tiga setengah tahun; dan melalui kekuatan doa yang Elia panjatkan pula langit menurunkan hujan (baca 1 Raja-Raja 18:42-45).
Karena itu kita tidak perlu kuatir tentang apa pun (meski secara fakta ada alasan untuk kita menjadi kuatir) sebab Tuhan Yesus sudah menang bagi kita melalui karya pengorbanan-Nya di kayu salib. "Dialah yang memikul kelemahan kita dan menanggung penyakit kita." (Matius 8:17). Jangan sekali-kali merasa jemu berdoa, apalagi berhenti berdoa, sebab "Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya." (Yakobus 5:16b).
Selama kita memiliki persekutuan yang karib dengan Tuhan, tidak ada yang perlu dikuatirkan!
No comments:
Post a Comment