Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 11 Agustus 2016
Baca: Markus 10:46-52
"Ketika didengarnya, bahwa itu adalah Yesus orang Nazaret, mulailah ia berseru: 'Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku!'" Markus 10:47
Setiap manusia tidak pernah lepas dari masalah. Setiap hari kita harus diperhadapkan dan bergumul dengan masalah, dimana besar kecilnya masalah sangat tergantung dari cara pandang kita terhadap masalah itu sendiri. Seringkali kita menganggap bahwa masalah yang kita hadapi lebih besar daripada yang dihadapi orang lain, padahal hal itu belum tentu benar. Ada orang lain yang masalahnya jauh lebih besar dari yang kita hadapi tetapi ia masih bisa bersikap tenang, seolah-olah tidak terjadi apa-apa karena ia pintar menyembunyikan masalahnya. Sementara kita sendiri panik, stres, kuatir dan kalang kabut. Jadi yang penting di sini bukanlah besar kecilnya masalah, namun bagaimana respons atau sikap hati kita saat menghadapi setiap masalah.
Bartimeus adalah contoh orang yang menghadapi masalah sangat berat dalam hidupnya karena ia buta sejak lahir. Bukankah kebutaan adalah masalah yang tidak ringan? Tetapi Bartimeus menghadapi masalah itu dengan tenang karena ia membawa permasalahannya kepada orang yang tepat yaitu Tuhan Yesus, sumber segala pertolongan. Bartimeus berasal dari kata Bar dan Timeus yang berarti anak Timeus. Keberadaan Bartimeus di tengah lingkungan sangat tidak diperhitungkan, ia disepelekan dan diremehkan oleh karena kebutaannya dan pekerjaannya yang hanya pengemis. Tetapi Tuhan Yesus berkenan atasnya sehingga mujizat dinyatakan dalam hidupnya.
Mengapa Tuhan Yesus berkenan menyembuhkan Bartimeus? 1. Memiliki pengenalan yang benar tentang Tuhan. Ketika mendengar bahwa Tuhan Yesus sedang lewat, berserulah ia, "Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku!" (ayat nas). Bartimeus menyebut Yesus dengan gelar mesianis yaitu Anak Daud. Seruannya sekaligus sebagai bentuk pengakuan atas kemesiasan Yesus. Yesus sendiri berkata, "Aku, Yesus, telah mengutus malaikat-Ku untuk memberi
kesaksian tentang semuanya ini kepadamu bagi jemaat-jemaat. Aku adalah
tunas, yaitu keturunan Daud, bintang timur yang gilang-gemilang." (Wahyu 22:16). Ini sebagai penegasan bahwa Yesus adalah Mesias itu sendiri, bukan sebagai orang yang ditunjuk menjadi Mesias. Meskipun Bartimeus buta secara lahiriah tetapi ia tidak buta rohani. (Bersambung)
Tuhan Yesus yang menguatkan dan memberkati Amin
ReplyDeleteTuhan Yesus sangat menguatkan dan memberkerkati terpujilah NamaNya Amin
ReplyDeleteMenjadi berkat untuk sesama bukan untuk melihat bahwa Tuhan kita sebagai sarana pelepas masalah, tapi justru Tuhan kita adalah Tuhan yang berjuang dengan kita melewati setiap masalah yang kita hadapi dan sadar penuh turut merasakan apa yang kita rasakan. Amin.
DeleteLuar biasa iman Bartimeus yg tidak melihat namun percaya. Imannya telah menyembuhkan dia dari kebutaan dari kehinaan yang selama ini menjadi statusnya.
ReplyDelete