Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 18 Juli 2016
Baca: Mazmur 119:73-80
"Tangan-Mu telah menjadikan aku dan membentuk aku, berilah aku pengertian, supaya aku dapat belajar perintah-perintah-Mu." Mazmur 119:73
Tuhan berkata, "Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku
mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera
dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan
yang penuh harapan." (Yeremia 29:11). Janji firman-Nya sudah sangat jelas menyatakan bahwa rancangan Tuhan untuk anak-anak-Nya adalah rancangan yang baik. Janji firman-Nya ini juga sebagai penegasan bahwa Tuhan tidak pernah membiarkan kita menjalani kehidupan yang tidak jelas, Dia tidak pernah meninggalkan dan melupakan kita sedetik pun, Dia mempunyai keinginan bagi hidup kita. "Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau." (Ibrani 13:5b).
Pergumulan berat apa yang sedang Saudara alami saat ini? Sakit yang tak kunjung sembuh, jodoh, rumah tangga sedang guncang, ekonomi sedang terpuruk, kegagalan dalam studi? Jangan sekali-kali menyalahkan Tuhan dan menganggap Dia berlaku jahat terhadap Saudara. Jika kita terus mengomel, bersungut-sungut, memberontak dan tidak bisa mengucap syukur atas apa yang terjadi, maka keadaan kita bagaikan tanah liat yang keras yang sulit dibentuk. Berserahlah kepada Tuhan dan ijinkan Dia berkarya secara leluasa. "Siapakah kamu, hai manusia, maka kamu membantah Allah? Dapatkah yang
dibentuk berkata kepada yang membentuknya: 'Mengapakah engkau membentuk
aku demikian?' Apakah tukang periuk tidak mempunyai hak atas tanah liatnya, untuk
membuat dari gumpal yang sama suatu benda untuk dipakai guna tujuan yang
mulia dan suatu benda lain untuk dipakai guna tujuan yang biasa?" (Roma 9:20-21).
Tukang periuk mempunyai hak penuh terhadap tanah liat, apakah akan dibentuk sebagai bejana untuk tujuan yang mulia atau bejana untuk tujuan yang biasa-biasa. Begitu pula Tuhan, Ia mempunyai rencana bagi kehidupan setiap orang percaya dan kita harus percaya bahwa Ia sanggup melakukan segala sesuatu, dan tidak ada rencana-Nya yang gagal. (Ayub 42:1).
Berada dalam proses pembentukan memang sakit secara daging, tapi jika kita mau tunduk dan berserah kita akan menjadi bejana sesuai kehendak-Nya!
No comments:
Post a Comment