Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 30 Juli 2016
Baca: Filipi 4:10-20
"Aku tahu apa itu kekurangan dan aku tahu apa itu kelimpahan. Dalam
segala hal dan dalam segala perkara tidak ada sesuatu yang merupakan
rahasia bagiku;" Filipi 4:12
Sudah rahasia umum jika orang sering sulit mengucap syukur kepada Tuhan ketika sedang diperhadapkan pada banyak kesulitan, masalah, kesukaran atau kekurangan. Bukan perkara mudah mengucap syukur di tengah situasi yang tidak baik! Ini adalah kenyataan! Kita pun menjadi orang-orang Kristen yang bersyarat: kalau sakit sudah disembuhkan, kalau ekonomi sudah dipulihkan, kalau sudah mendapatkan jodoh, kalau keadaan berjalan dengan baik dan diberkati barulah dari mulut kita keluar ucapan syukur dan puji-pujian bagi Tuhan. Kalau seperti itu orang-orang dunia pun bisa berlaku demikian!
Rasul Paulus menasihati, "Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu." (1 Tesalonika 5:18). Kalimat '...dalam segala hal' berarti di segala keadaan, baik atau tidak baik, dalam kelimpahan atau kekurangan, ada masalah atau semua berjalan dengan baik, kita harus bisa mengucap syukur, karena inilah yang dikehendaki Tuhan! Pengalaman hidup bangsa Israel di masa lampau kiranya menjadi peringatan bagi semua orang percaya. Meski hari lepas hari selama menempuh perjalanan di padang gurun mereka telah mengecap kebaikan Tuhan, mengalami pertolongan Tuhan secara ajaib, namun kesemuanya itu tidak membuat mereka berubah. Yang keluar dari mulut mereka bukannya ucapan syukur melainkan omelan, gerutuan, keluh kesah dan persungutan. Bahkan mereka selalu saja membanding-bandingkan keadaan saat masih berada di Mesir, padahal di sana mereka tak lebih hanyalah budak. "Kita teringat kepada ikan yang kita makan di Mesir dengan tidak bayar
apa-apa, kepada mentimun dan semangka, bawang prei, bawang merah dan
bawang putih. Tetapi sekarang kita kurus kering, tidak ada sesuatu apapun, kecuali manna ini saja yang kita lihat." (Bilangan 11:5-6).
Apa yang dilakukan oleh bangsa Israel menunjukkan rasa ketidakpuasannya terhadap pemeliharaan Tuhan. Apakah selama ini kita juga berlaku seperti bangsa Israel yang tidak pernah puas dengan berkat yang telah Tuhan berikan, sehingga hari-hari yang kita jalani pun dipenuhi persungutan?
Dalam segala keadaan belajarlah untuk selalu mengucap syukur kepada Tuhan!
Mmpukan kami ya Tuhan untuk selalu mengucapkan syukur dalam segala hal Amin
ReplyDeleteAmin
DeleteBersyukurlah kepada Tuhan...sebab dia baik..sebab dia baik...Haleluyah...each sharing rebuild my faith...
ReplyDeleteBersyukurlah kepada Tuhan...sebab dia baik..sebab dia baik...Haleluyah...each sharing rebuild my faith...
ReplyDeleteSyalm mbak Lily
DeleteMAmpukan kmi Tuhan untuk slalu dpat mengucap syukur
ReplyDeleteorang yang mampu mengucap syukur dalam segala keadaan adalah tingkat spiritualnya sudah mencapai titik kesalehan (tingkat 6 dari 8 tingkat)
ReplyDeleteMampukan hati kami Tuhan untuk slalu mengucap syukur kepadaMu & kuatkan hati kami untuk slalu menghadapi semua cobaan yg kami hadapi di depan kami.
ReplyDeleteTrima kasih Tuhan yesus.
Amin
Sadarkan kami Tuhan untuk selalu mengucap syukur dalam segala hal yang ada dan selalu mengandalkan Tuhan dalam segala hal.
ReplyDeleteAmin
Berikan kami kemampuan dan kerendahan hati ya Tuhan Yesus supaya kami selalu bersyukur atas segala hal. Amen...
ReplyDeleteTerimah kasih Tuhan untuk cobaan yang slalu kau berikan untuk menguji iman kami Tuhan...
ReplyDeleteSlalu mampukan kami dlam segala cobaan Tuhan..! Amin.
Puji Tuhan. Selalu Bersyukur atas pemberian Tuhan. Amin
ReplyDeleteBersyukur,adalah cara bagaimana kita mengerti kehendak Tuhan dalam hidup kita
ReplyDeleteSalah satu Kunci kebahagiaan yaitu dg cara bersyukur 🙏 Tuhan memberkati
ReplyDeleteTrima kasih Tuhan untuk semuanya ,,,,,,Amin
ReplyDeleteTolong ubahkan setiap dari hati kami agar kami mau untuk terus bersyukur ya Tuhan Yesus..
ReplyDeleteAMIN
ReplyDeleteAmin
ReplyDeleteBelajarlah untuk terus mengucap syukur dalam segala hal yang terjadi.
ReplyDelete