Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 1 Mei 2016
Baca: Markus 5:25-34
"Adalah di situ seorang perempuan yang sudah dua belas tahun lamanya menderita pendarahan." Markus 5:25
Tak ada manusia di dunia ini yang mau hidup dalam masalah dan penderitaan yang berkepanjangan. Di perhadapkan dengan masalah sedikit saja orang mudah sekali mengeluh, bersungut-sungut dan stres. Mengalami penderitaan sebentar saja orang sudah menjerit dan meronta-ronta. Kabar buruknya: masalah atau penderitaan dapat menimpa semua orang tanpa terkecuali, tanpa mengenal status dan usia, dan datangnya tak pernah bisa diduga atau ditebak. Suka tidak suka, mau tidak mau, kita harus siap menghadapinya.
Ada seorang perempuan yang menderita selama 12 tahun karena sakit pendarahan. Tak bisa dibayangkan betapa menderitanya ia. Bisa dikatakan segala aspek kehidupannya ikut menderita. Mengalami pendarahan selama 12 tahun adalah sebuah penderitaan fisik yang luar biasa. Normalnya seorang perempuan mengalami masa datang bulan (menstruasi) selama 3-4 hari. Karena mengalami pendarahan selama bertahun-tahun keadaan fisik perempuan itu semakin memburuk. Mungkin saja badannya sudah kurus kering, seperti tinggal tulang. Selain itu ia juga mengalami penderitaan ekonomi karena uang dan harta bendanya kemungkinan sudah ludes untuk biaya berobat selama sakit. Tertulis: "Ia telah berulang-ulang diobati oleh berbagai tabib, sehingga telah
dihabiskannya semua yang ada padanya, namun sama sekali tidak ada
faedahnya..." (ayat 26). Sudah berobat kemana-mana namun hasilnya nihil. Dalam Injil Lukas 8:43 disebutkan bahwa sakit pendarahan yang dialami oleh perempuan itu "...tidak berhasil disembuhkan oleh siapapun."
Karena sakit pendarahan yang menahun ini perempuan tersebut juga mengalami penderitaan batin. Bagi orang Yahudi, orang yang mengeluarkan lelehan darah dalam kurun waktu lama dan tidak semestinya adalah hal yang menajiskan. "Apabila seorang perempuan berhari-hari lamanya mengeluarkan lelehan,
yakni lelehan darah yang bukan pada waktu cemar kainnya, atau apabila ia
mengeluarkan lelehan lebih lama dari waktu cemar kainnya, maka selama
lelehannya yang najis itu perempuan itu adalah seperti pada hari-hari
cemar kainnya, yakni ia najis." (Imamat 15:25).
Sakit tak kunjung sembuh, perempuan ini mengalami penderitaan lahir dan batin!
Terimakasih atas firmannya
ReplyDeleteTetapi mnrutku pelajaran yg mau diambil dlam firman ini kurang jelas
Hanya membahas penderitaan perempuan selama 12 tahun saja.
Biasanya ada sambunganny sist, soalny dbagian judul ditulis menderita lahir dan batin (1).. Jdnya pnjlsanny blm smua.. Sepertinya masi ada sambungannya..
ReplyDeleteBiasa nya Ada. Mungkin renungan selanjutnya. Gb us
DeletePastinya kita harus siap menderita lahir batin suka ataupun tidak suka...jika Tuhan berkehendak..siapa yg dapat melawan?
ReplyDeletePastinya kita harus siap menderita lahir batin suka ataupun tidak suka...jika Tuhan berkehendak..siapa yg dapat melawan?
ReplyDelete