Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 16 Mei 2016
Baca: Kisah Para Rasul 2:14-40
"Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis
dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan
menerima karunia Roh Kudus." Kisah 2:38
Angin adalah gambaran kuasa dan kehadiran Tuhan, di mana kuasa-Nya tidak dapat ditolak, ditahan atau dihalangi-halangi oleh manusia, karena Ia berdaulat dan berkuasa. Api juga melambangkan kehadiran Tuhan, seperti ketika Tuhan menyatakan diri-Nya ke tengah-tengah umat Israel saat mereka berjalan di padang gurun yaitu tiang api (baca Keluaran 13:21-22).
Api dalam peristiwa Pentakosta ini dinyatakan adalam bentuk lidah. Lidah api ini menunjuk pada hal berbicara dan bersaksi. Ini berkaitan dengan Amanat Agung: "...pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu." (Matius 28:19-20). Akibat dari kehadiran Roh Kudus mereka dipenuhi dengan Roh kudus, artinya dikontrol sepenuhnya oleh Roh Kudus. Maka mulailah mereka berbahasa lidah yaitu berbicara dalam bahasa-bahasa baru oleh karena ilham atau dorongan Roh Kudus. Pada hari itu Tuhan mencurahkan kuasa-Nya atas murid-murid secara dahsyat. Dampaknya pun terlihat jelas: mereka mempunyai paradigma baru dan semakin berani memberitakan Injil, mewartakan Yesus Kristus yang telah bangkit sebagai satu-satunya Juruselamat. "Orang-orang yang menerima perkataannya itu memberi diri dibaptis dan
pada hari itu jumlah mereka bertambah kira-kira tiga ribu jiwa." (Kisah 2:41). Dengan menerima khotbah yang disampaikan Petrus mereka sadar, mengakui dan menerima bahwa Yesuslah Mesias yang mereka nantikan itu (sesuai nubut di Zakharia 12:10). Karena pekerjaan Roh Kudus ini banyak orang bertobat dan diselamatkan. Inilah kebangunan rohani terbesar sepanjang zaman gereja mula-mula!
Di tengah situasi dunia yang semakin jahat ini saat kekristenan semakin diperhadapkan dengan tekanan, bukanlah alasan bagi kita untuk tidak memberitakan Injil karena Roh Kudus ada di dalam kita; Dia-lah yang akan menguatkan dan memampukan kita untuk menjadi saksi-Nya sampai ke ujung bumi.
Siapkah kita dipakai menjadi alat-Nya untuk menjangkau jiwa-jiwa bagi Tuhan?
No comments:
Post a Comment