Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 22 Februari 2016
Baca: Yesaya 40:12-31
"...orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka
seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya;" Yesaya 40:31
Saat berbagai persoalan hidup mendera, semua orang berharap mendapatkan jalan keluar atau solusi sesegera mungkin. Kita berharap Tuhan tidak menunda-nunda waktu untuk menolong dan menjawab doa kita.
Semua orang menginginkan segala sesuatu yang serba instan, padahal jalan Tuhan tidak ada yang instan, semua melalui proses. Ketidaksabaran menantikan Tuhan bertindak adalah faktor yang menyebabkan kita gagal melihat dan mengalami perkara-perkara besar dari Tuhan. Nabi Habakuk menasihati, "Sebab penglihatan itu masih menanti saatnya, tetapi ia bersegera menuju
kesudahannya dengan tidak menipu; apabila berlambat-lambat, nantikanlah
itu, sebab itu sungguh-sungguh akan datang dan tidak akan bertangguh." (Habakuk 2:3). Mengapa kita harus menanti-nantikan Tuhan? Karena waktu Tuhan bukanlah waktu kita. Melalui kesabaran dan ketekunanlah seseorang akan menerima apa yang dijanjikan-Nya, sebab segala sesuatu yang dijanjikan Tuhan tidak ada yang terlambat, dan juga tidak terlalu cepat. Jangan merasa lelah dan putus asa saat menantikan pertolongan Tuhan, sebab orang yang menanti-nantikan Dia mendapat kekuatan baru. "Dia memberi kekuatan kepada yang lelah dan menambah semangat kepada yang tiada berdaya." (Yesaya 40:29), sehingga kita sanggup melewati badai persoalan sebesar apa pun. Itulah sebabnya nabi Yesaya mendorong kita untuk tetap menantikan Tuhan, karena kekuatan orang percaya bukan berasal dari apa yang ada di dunia ini, tapi berasal dari Tuhan.
Burung rajawali tatkala ada badai menyerang tidak terbang menghindar sejauh mungkin dari badai itu, tetapi ia membiarkan dirinya berada di dalam badai dengan membentangkan kedua sayapnya untuk mengikuti ke mana arah putaran badai itu. Dengan menyerap kekuatan badai tersebut si rajawali dapat terbang semakin tinggi di angkasa. Terbang bersama badai adalah cara untuk melatih sayapnya sehingga ia semakin kuat dan kokoh. Kedahsyatan badai justru berdampak positi bagi burung rajawali itu sendiri.
"Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban." 2 Timotius 1:7
Amin
ReplyDeleteAmin
ReplyDeletetkyu
ReplyDeleteAmen
ReplyDeleteAmin
ReplyDeleteAmin
ReplyDeleteAmen
ReplyDeleteAmin
ReplyDeleteThanks you,good bles us
ReplyDelete