Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 7 Februari 2016
Baca: Yohanes 16:1-3
"...akan datang saatnya bahwa setiap orang yang membunuh kamu akan menyangka bahwa ia berbuat bakti bagi Allah." Yohanes 16:2
Ada banyak orang Kristen yang menjadi kecewa ketika mereka dihadapkan pada ujian dan tantangan dalam perjalanan mengiring Kristus. Semula mereka berpikiran bahwa setelah menjadi Kristen semuanya akan menjadi lancar dan baik-baik saja. Namun, justru karena berlabel 'Kristen' mereka harus mengalami tekanan, kekerasan, ancaman, dikucilkan dan bahkan diperlakukan secara tidak adil oleh pihak lain.
Tentang hal itu Tuhan Yesus sudah memperingatkan, "Kamu akan dikucilkan, bahkan akan datang saatnya bahwa setiap orang yang
membunuh kamu akan menyangka bahwa ia berbuat bakti bagi Allah. Mereka akan berbuat demikian, karena mereka tidak mengenal baik Bapa maupun Aku. Tetapi semuanya ini Kukatakan kepadamu, supaya apabila datang saatnya kamu ingat, bahwa Aku telah mengatakannya kepadamu." (Yohanes 16:2-4a). Sebagai orang percaya kita tidak perlu heran dan terkejut lagi bila harus mengalami situasi-situasi yang tidak mengenakkan tersebut. Apa yang harus kita perbuat? Tidak ada kata lain selain kita harus meneladani Kristus. Ketika diejek, diludahi, dianiaya, disiksa dan disalibkan Tuhan Yesus tidak melakukan tindakan balas dendam, melainkan berdoa untuk mereka. "Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat." (Lukas 23:34). Inilah bukti bahwa Tuhan Yesus tidak pernah mengajarkan kekerasan fisik atau tindakan balas dendam terhadap orang yang berbuat jahat, sebaliknya kita harus mengasihi dan membalas dengan kebaikan: "...jika seterumu lapar, berilah dia makan; jika ia haus, berilah dia minum!" (Roma 12:20), dan "Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat kepadamu, melainkan
siapapun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu." (Matius 5:39).
Paulus, setelah memiliki pengertian yang benar tentang melayani Tuhan, hidupnya pun berubah total. Kefanatikannya pun berubah mengarah ke 'dalam', sehingga ia mengabdikan seluruh hidupnya untuk melayani Tuhan dan memberitakan Injil. "Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan." (Filipi 1:21).
Kita harus berdoa, mengasihi dan melepaskan pengampunan terhadap orang-orang yang membenci Kristus dan menolak Injil!
No comments:
Post a Comment